Jakarta -
Banyak orang tidak sadar punya kebiasaan makan yang berlebihan. Padahal saat makan, tidak selalu karena benar-benar merasa lapar. Mengenali hal-hal yang bisa memicu makan berlebihan bisa membantu Anda mengontrol hasrat makan secara signifikan.
Seperti dikutip dari Shape, ini 4 kebiasaan yang menyebabkan Anda makan berlebihan. Berikut penjelasannya:
Crash dieting atau diet yang sangat ketat
Foto: Thinkstock
|
Teorinya, diet ketat memang dilakukan untuk menghindar dari makan yang berlebihan. Tapi praktiknya, diet seperti ini justru memicu overeating. Diet ketat yang sangat rendah kalori dapat memicu kelaparan dan nafsu makan secara biologis dan psikologis.
Tubuh manusia mengenali batasan makanan serta asupan kalori sebagai kelaparan. Jadi, jika Anda melakukan diet ketat, otak memompa sinyal untuk mendapatkan asupan makanan dengan porsi ekstra andai Anda mengalami kelaparan lagi. Akibatnya, Anda bisa mengendalikan makan Anda.
Sindrom pramenstruasi
Foto: thinkstock
|
Masalah hormonal pada wanita menjelang PMS bisa menyebabkan perasaan murung, lapar dan stres. Ketiga hal ini membuat Anda menjadi cenderung makan berlebihan. Meski hal ini tidak dialami setiap orang, ini adalah bukti bahwa mengatur nafsu makan itu tak melulu soal tekad.
Kurang tidur
Foto: Thinkstock
|
Kurang tidur juga ternyata dapat memicu seseorang untuk terus makan. Hal ini terjadi karena produksi hormon leptin yang membuat Anda merasa kenyang menurun. Sementara produksi hormon ghrelin yang mendorong anda merasa lapar meningkat. Jadi, jika tidak ingin makan berlebihan, tidur yang cukup adalah salah satu kuncinya.
Latihan intens
Foto: Thinkstock
|
Ketika dilakukan dengan tepat, rutinitas latihan Anda bisa membantu mengatur sinyal lapar tubuh dan membantu makan lebih sehat. Namun, banyak orang yang berpikir bahwa latihan membuat mereka bisa makan dengan porsi lebih. Ujung-ujungnya, kalori yang masuk justru lebih banyak daripada kalori yang dibakar selama latihan. Usai berolahraga, sebaiknya Anda tetap makan dengan porsi yang wajar.
Teorinya, diet ketat memang dilakukan untuk menghindar dari makan yang berlebihan. Tapi praktiknya, diet seperti ini justru memicu overeating. Diet ketat yang sangat rendah kalori dapat memicu kelaparan dan nafsu makan secara biologis dan psikologis.
Tubuh manusia mengenali batasan makanan serta asupan kalori sebagai kelaparan. Jadi, jika Anda melakukan diet ketat, otak memompa sinyal untuk mendapatkan asupan makanan dengan porsi ekstra andai Anda mengalami kelaparan lagi. Akibatnya, Anda bisa mengendalikan makan Anda.
Masalah hormonal pada wanita menjelang PMS bisa menyebabkan perasaan murung, lapar dan stres. Ketiga hal ini membuat Anda menjadi cenderung makan berlebihan. Meski hal ini tidak dialami setiap orang, ini adalah bukti bahwa mengatur nafsu makan itu tak melulu soal tekad.
Kurang tidur juga ternyata dapat memicu seseorang untuk terus makan. Hal ini terjadi karena produksi hormon leptin yang membuat Anda merasa kenyang menurun. Sementara produksi hormon ghrelin yang mendorong anda merasa lapar meningkat. Jadi, jika tidak ingin makan berlebihan, tidur yang cukup adalah salah satu kuncinya.
Ketika dilakukan dengan tepat, rutinitas latihan Anda bisa membantu mengatur sinyal lapar tubuh dan membantu makan lebih sehat. Namun, banyak orang yang berpikir bahwa latihan membuat mereka bisa makan dengan porsi lebih. Ujung-ujungnya, kalori yang masuk justru lebih banyak daripada kalori yang dibakar selama latihan. Usai berolahraga, sebaiknya Anda tetap makan dengan porsi yang wajar.
(hrn/up)