Konsumsi telur sebagai sumber utama protein hewani tak masalah bagi orang dewasa. Namun hal ini bisa berdampak buruk bagi anak yang masih dalam masa sekolah atau pertumbuhan. "Telur mengandung lebih sedikit kolesterol daripada yang ada dalam ikan dan daging," kata Guru Besar Tetap Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Hardinsyah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hardinsyah secara umum tidak ada makanan yang bisa memenuhi semua kebutuhan nutrisi harian. Makanan harus dikonsumsi berdampingan dengan asupan lain untuk mencukupi kebutuhan gizi. Tentunya jumlah konsumsi harus seimbang dengan kebutuhan supaya tidak berdampak buruk bagi tubuh.
Indonesia saat ini masih menghadapi masalah rendahnya konsumsi protein hewani. Telur menjadi harapan dengan minimnya pertumbuhan konsumsi ikan dan daging. Tingkat konsumsi daging hanya 11,6 kg/kapita/tahun, masih jauh dari jumlah ideal 34,19 kg/kapita/tahun. Sementara konsumsi ikan hanya 37-38 kg/kapita/tahun, kalah jauh dibanding Malaysia sebesar 70 kg/kapita/tahun, Singapura 80 kg/kapita/tahun, dan Jepang 100 kg/kapita/tahun.
Baca juga: Berapa Sebaiknya Konsumsi Telur per Hari ? |











































