Kemal Mochtar Diet, Semua Mitos Bikin Gendut Ini Dia Patahkan

Kemal Mochtar Diet, Semua Mitos Bikin Gendut Ini Dia Patahkan

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Sabtu, 03 Nov 2018 11:52 WIB
Kemal Mochtar Diet, Semua Mitos Bikin Gendut Ini Dia Patahkan
Jakarta - Kemal Vivaveni Mochtar alias Kemal, si penyiar radio yang super ceria ini sukses memangkas bobotnya yang tadinya 120 kg menjadi 63 kg. Kepada detikHealth, Kemal menceritakan kalau perjalanan panjang dietnya selama satu tahun tidaklah semenyiksa yang orang-orang bayangkan.

Bahkan ia masih bisa menikmati berbagai makanan kesukaannya seperti soto, tom yum, sate kambing, duh pokoknya yang enak-enak deh! Nasi? Masih dilahap!

"Gue paling sedikit tuh sama dokter ini (diatur) empat sendok. Empat sendok tuh gini, lu ambil munjung sampe sebisa mungkin (penuh), baru lu makan," kisah Kemal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kok bisa ya diet jadi tak semenyedihkan yang dibayangkan? Kita simak yuk mitos-mitos diet bikin gendut yang Kemal patahkan, cekidot!

Makan di atas jam 5 sore bikin gemuk

Foto: Annissa Widya Davita/detikHealth
Dalam sehari, Kemal bisa makan sebanyak enam kali lho, dan jam terakhir dia makan adalah pukul 21.00 malam! Tapi memang mulai dari jam, jenis, jumlah makanannya telah diatur oleh dokter gizinya.

"Dokter gue itu mematahkan banyak hal ya, katanya makan setelah jam 5 bikin gemuk. (Kata dokter) 'Kalau kamu kenal orang yang bisa kurus gara-gara makan sebelum jam lima, saya mau belajar dari dia. Bawa deh ke sini'. Gue mikir, siapa ye temen gue ye. Tapi mitos itu kan kenceng banget ya, (ternyata) enggak begitu cara badan kita kerja," kata Kemal.

Garam dilarang?

Foto: Istock

"Dok, emang garam bikin gendut?" tanya Kemal pada dokternya saat konsultasi selanjutnya.

Mau tahu jawaban dokternya? Enggak ada pantangan sama sekali soal garam. Lagipula, beberapa waktu lalu, Dr dr Samuel Oetoro MS SpGK(K), menjelaskan pada detikHealth kalau garam memiliki fungsi mengikat air dalam tubuh. Ketika seseorang menghentikan konsumsi garam, pada dasarnya tubuh bisa kekurangan cairan.

"Kalau Anda nggak ada natriumnya artinya nggak ada yang mengikat air. Sehingga airnya kebuang jadi yang turun atau keluar itu air," jelas dr Samuel.

Tidak makan nasi

Foto: Odilia/detikfood
"Gue bisa makan apa aja kok, nasi goreng, gue bisa kok makan nasi goreng kambing," aku pria kelahiran Bandung tersebut.

Akan tetapi memang cara memasaknya yang diubah. Istri Kemal, Yanthi Rachmaningtyas, sudah paham betul nih mengolah makanan tanpa menggunakan minyak, mentega, ataupun santan. Rasanya? Tetap enak dong, kan masih pakai bumbu yang bikin rasa tetap istimewa!

Tapi ingat, porsi juga harus diperhatikan ya. Jangan mentang-mentang boleh, jadi sembarangan makan.

"Kalau sebakul ya jelas lah bikin gendut," candanya.

Nasi padang dan junkfood, hajar aja!

Foto: Istimewa
Selama menjalani diet, Kemal tetap bisa menikmati makanan apapun yang ia inginkan asalkan proses masaknya tidak menggunakan minyak, mentega, atau santan. Nah kalau sekarang nih, setelah program menurunkan berat badannya usai, Kemal kan makin bebas dan tidak ada pantangan, ia jadi lebih pandai dalam mengatur pola makannya.

"Sampai sekarang gue di fase gue boleh makan apapun sama dokter, ada point menarik yang gue dapat, you can eat anything you want," ujarnya.



Misalnya, Kemal ingin makan nasi padang. Kalau biasanya dalam sekali makan ia bisa mengambil lauk banyak seperti ayam pop, rendang, atau otak, kini dia menyiasatinya dengan makan satu lauk saja. Kalau masih kepengin lauk yang lain? Ya sudah, makan besok hari aja. Bahkan, ke restoran cepat saji masih sah-sah saja baginya.

"Boleh makan burger, tapi minumnya air putih," tutupnya

Halaman 2 dari 5
Dalam sehari, Kemal bisa makan sebanyak enam kali lho, dan jam terakhir dia makan adalah pukul 21.00 malam! Tapi memang mulai dari jam, jenis, jumlah makanannya telah diatur oleh dokter gizinya.

"Dokter gue itu mematahkan banyak hal ya, katanya makan setelah jam 5 bikin gemuk. (Kata dokter) 'Kalau kamu kenal orang yang bisa kurus gara-gara makan sebelum jam lima, saya mau belajar dari dia. Bawa deh ke sini'. Gue mikir, siapa ye temen gue ye. Tapi mitos itu kan kenceng banget ya, (ternyata) enggak begitu cara badan kita kerja," kata Kemal.


"Dok, emang garam bikin gendut?" tanya Kemal pada dokternya saat konsultasi selanjutnya.

Mau tahu jawaban dokternya? Enggak ada pantangan sama sekali soal garam. Lagipula, beberapa waktu lalu, Dr dr Samuel Oetoro MS SpGK(K), menjelaskan pada detikHealth kalau garam memiliki fungsi mengikat air dalam tubuh. Ketika seseorang menghentikan konsumsi garam, pada dasarnya tubuh bisa kekurangan cairan.

"Kalau Anda nggak ada natriumnya artinya nggak ada yang mengikat air. Sehingga airnya kebuang jadi yang turun atau keluar itu air," jelas dr Samuel.

"Gue bisa makan apa aja kok, nasi goreng, gue bisa kok makan nasi goreng kambing," aku pria kelahiran Bandung tersebut.

Akan tetapi memang cara memasaknya yang diubah. Istri Kemal, Yanthi Rachmaningtyas, sudah paham betul nih mengolah makanan tanpa menggunakan minyak, mentega, ataupun santan. Rasanya? Tetap enak dong, kan masih pakai bumbu yang bikin rasa tetap istimewa!

Tapi ingat, porsi juga harus diperhatikan ya. Jangan mentang-mentang boleh, jadi sembarangan makan.

"Kalau sebakul ya jelas lah bikin gendut," candanya.

Selama menjalani diet, Kemal tetap bisa menikmati makanan apapun yang ia inginkan asalkan proses masaknya tidak menggunakan minyak, mentega, atau santan. Nah kalau sekarang nih, setelah program menurunkan berat badannya usai, Kemal kan makin bebas dan tidak ada pantangan, ia jadi lebih pandai dalam mengatur pola makannya.

"Sampai sekarang gue di fase gue boleh makan apapun sama dokter, ada point menarik yang gue dapat, you can eat anything you want," ujarnya.



Misalnya, Kemal ingin makan nasi padang. Kalau biasanya dalam sekali makan ia bisa mengambil lauk banyak seperti ayam pop, rendang, atau otak, kini dia menyiasatinya dengan makan satu lauk saja. Kalau masih kepengin lauk yang lain? Ya sudah, makan besok hari aja. Bahkan, ke restoran cepat saji masih sah-sah saja baginya.

"Boleh makan burger, tapi minumnya air putih," tutupnya

(ask/up)

Berita Terkait