"Auto pusing," kata Zizu, karyawan swasta yang bekerja di Lantai 9 sebuah gedung bertingkat, Jumat (2/7/2019).
Keluhan pusing dan mual lazim dijumpai saat gempa hingga beberapa waktu setelahnya. Para ilmuwan menyebutnya phantom earthquakes atau jishin-yoi dalam bahasa Jepang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada beberapa teori yang menjelaskan fenomena ini. Pertama, keluhan mual dan pusing sehabis gempa terjadi dengan mekanisme serupa dengan mabuk perjalanan atau motion sickness. Saat guncangan terjadi, gerakan yang dialami tubuh dan yang teramati secara visual tidak sinkron sehingga muncul berbagai keluhan tidak nyaman.
Teori lain yang menjelaskan fenomena ini adalah fobia terhadap gempa susulan. Bahkan ketika gempa susulan tidak benar-benar terjadi, tubuh mengantisipasinya dengan kepanikan.
(up/fds)











































