Kolom Gizi

Minum Vitamin C saat Banyak Orang Sakit, Perlu Nggak Sih?

Mhd. Aldrian, S.Gz - detikHealth
Rabu, 22 Okt 2025 06:39 WIB
Vitamin C. Foto: Getty Images/iStockphoto/Yulia Gusterina
Jakarta -

Beberapa hari terakhir banyak yang terjangkit batuk, pilek, dan badan meriang. Data di DKI Jakarta mengkonfirmasi adanya peningkatan pasien dengan gejala mirip flu. Kebutuhan untuk meningkatkan daya tahan tubuh mulai jadi sorotan. Tak heran, banyak orang mulai rajin minum suplemen vitamin C demi mencegah penularan.

Sebenarnya, sebagian besar kebutuhan vitamin C bisa dipenuhi dari makanan sehari-hari, asal pola makan seimbang dan asupan buah serta sayur tercukupi. Namun, ada juga kondisi tertentu di mana suplemen bisa jadi solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan vitamin C harian.

Apakah Cukup dari Sumber Alami?

Vitamin C bukan cuma penting untuk daya tahan tubuh, tapi juga berperan besar dalam pembentukan kolagen, penyerapan zat besi, serta menjaga kesehatan kulit dan pembuluh darah. Vitamin C bermanfaat sebagai antioksidan yang melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG), kebutuhan vitamin C untuk orang dewasa Indonesia ditetapkan sekitar 75 mg per hari untuk perempuan dan 90 mg per hari untuk laki-laki. Angka ini bisa sedikit lebih tinggi untuk ibu hamil dan menyusui karena kebutuhan tubuh terhadap antioksidan meningkat.

Tubuh manusia tidak bisa memproduksi vitamin C sendiri, jadi harus dipenuhi melalui asupan makanan. Kabar baiknya, kebutuhan ini sangat mudah dipenuhi lewat makanan sehari-hari seperti buah dan sayur. Berdasarkan Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI), buah jambu biji berat 100 gram dapat mengandung sekitar 87 mg vitamin C, buah jeruk manis berat 100 gram mengandung sekitar 49 mg vitamin C, sementara 100 gram pepaya matang menyediakan sekitar 104 mg vitamin C.

Jika pola makan harian sudah mencakup minimal dua hingga tiga porsi buah dan sayur segar sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang atau Isi Piringku, asupan vitamin C biasanya sudah tercukupi dengan baik. Selain itu, vitamin dari sumber alami lebih mudah diserap tubuh karena dibantu zat gizi lain seperti serat, air, dan flavonoid alami dari buah.

Kapan Perlu Suplemen?

Suplemen vitamin C sebaiknya digunakan saat tubuh memang membutuhkan asupan ekstra, misalnya ketika sistem imun sedang turun, sedang masa penyembuhan luka, banyak terpapar radikal bebas, atau sedang berada dalam kondisi stres yang tinggi.

Beberapa kelompok juga cenderung membutuhkan suplemen tambahan, seperti:

1. Orang dengan pola makan rendah buah dan sayur

Orang yang makan sedikit sayur-buah rentan mengalami defisiensi vitamin C ringan yang menurunkan imunitas. Pekerja dan mahasiswa yang jadwalnya padat dan pola makan tidak teratur seringkali jarang mengonsumsi makanan sumber vitamin C. Pada kelompok ini, suplemen bisa menjadi solusi asupan sementara sebelum pola makan dapat diperbaiki.

2. Pengidap luka atau sakit berat

Menurut penelitian di Jurnal Antioxidants tahun 2022, suplementasi vitamin C membantu mempercepat pembentukan kolagen dan regenerasi jaringan. Penelitian lain yang dipublikasikan di Indian Journal of Surgery juga mendukung bahwa vitamin C dapat meningkatkan penyembuhan luka. Melalui suplemen vitamin C, orang yang sedang sakit umumnya sulit makan atau nafsu makan berkurang, kebutuhan vitamin C dapat terpenuhi.

3. Lansia

Studi The Journal of Physiological Sciences menjelaskan bahwa proses penuaan menurunkan efisiensi penyerapan vitamin C di usus dan meningkatkan kebutuhan harian karena stres oksidatif lebih tinggi. Selain itu, lansia juga mengalami penurunan nafsu makan. Jadi dalam kondisi ini, suplemen bisa membantu menjaga kadar vitamin C tetap optimal dalam tubuh.



Simak Video "Video: Ratusan Anak Terjangkit ISPA-Penyakit Kulit Pascabanjir di Sumut"


(mal/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork