"Darah atau cairan berwarna putih pada pinggir kuning telur umumnya tidak berbahaya. Darah pada bagian ini bukan seperti yang selama ini dipikirkan yaitu indikasi telur dibuahi," jelas nutrisionis Jansen Ongko, MSc, RD dalam perbincangan dengan detikHealth.
Jansen menambahkan bercak seperti darah ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di permukaan kuning ketika telur sedang dibentuk. Pecahnya pembuluh darah ini juga bisa menyebabkan bintik-bintik pada kulit telur.
Baca juga: Penjelasan Soal Broadcast Bintik di Kulit Telur Bisa Bikin Penyakit
Dengan demikian bintik di kulit telur maupun penampakan seperti bercak darah di kuning telur tidak berbahaya. Namun jika Anda terganggu dengan hal itu, bagian seperti bercak darahnya bisa dibuang.
Agar telur aman dikonsumsi, Jansen menyarankan untuk membeli telur yang disimpan di lemari pendingin atau yang bersuhu rendah. Setelah dibeli, telur bisa disimpan di lemari es dengan suhu 4 derajat Celcius atau lebih rendah.
"Buang telur yang sudah retak dan bersihkan kulit telur yang kotor," ujar Jansen memberikan saran selanjutnya.
Ketika memasak telur, upayakan sampai bagian kuning dan putihnya matang sempurna. Selain itu menurutnya, telur harus dimasak dengan suhu 60 derajat Celcius atau lebih.
Baca juga: Fakta-fakta Kuning Telur Dilihat dari Kacamata Kesehatan
(vit/up)