Mulai dari gatal-gatal hingga nyeri, berbagai keluhan pada Miss V kerap terlupakan ketika olahraga. Walau bisa dicegah, seringkali memang tidak bisa terhindarkan.
Tentunya tidak bisa menjadi alasan untuk tidak olahraga. Setidaknya, dengan mengetahui dampak yang terjadi pada Miss V saat berolahraga maka risikonya bisa dikurangi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Resolusi 2017 untuk Kesehatan si Miss V
1. Iritasi saat berlari
Gesekan antara pakaian olahraga maupun celana dalam, dengan kulit di area Miss V merupakan masalah yang umum terjadi saat olahraga, terutama lari jarak jauh. Nyeri dan ruam kerap ditemukan juga di area sekitarnya, seperti pangkal paha dan paha dalam.
Lalu bagaimana mencegahnya? Dikutip dari Health.com, seorang ahli kandungan di New York, Alyssa Dweck, MD, menyarankan untuk memilih pakaian yang lebih ketat namun tetap nyaman, serta menyerap kelembaban. Mengoleskan krim juga bisa mengurangi keluhan tersebut.
Baca juga: Perifit, Aplikasi Game yang Bantu Perkuat Otot-otot Vagina
Berlari termasuk olahraga yang mudah dan murah meriah (Foto: thinkstock) |
2. Nyeri di bibir Miss saat bersepeda
Baik dengan sepeda statis maupun sepeda betulan, tekanan dengan sadel bisa memicu 'saddle sores'. Keluhan nyeri akibat duduk terlalu lama di sadel kadang memicu blister di bagian vulva atau bibir vagina.
Menggunakan celana dengan pad khusus bersepeda, diklaim bisa mengurangi keluhan ini. Bisa juga dengan menggunakan Anti-Chafe Cream yang banyak dijual di pasaran.
Baca juga: Ingin Bersepeda Lebih Nyaman, Banyak Wanita Minta Miss V-nya Dirombak
Tekanan pada sadel sepeda sering dikaitkan dengan kesehatan organ intim, baik pada laki-laki maupun perempuan (Foto: Thinkstock) |
3. Infeksi saat berenang
Berlama-lama mengenakan pakaian renang setelah selesai latihan, akan membuat area Miss V terlalu lembab. Mikroba akan berkembang biak lebih cepat, dan bisa memicu infeksi. Yeast atau ragi adalah jenis mikroba yang secara alami ada di Miss V, dan paling banyak memicu infeksi pada penggemar olahraga renang.
Agar tidak mengalami infeksi, dianjurkan untuk segera mandi dan berganti baju setelah selesai latihan. Ini berlaku untuk jenis olahraga apapun, sebab mikroba sangat suka dengan kelembaban.
Baca juga: Jaga Kesehatan Miss V, Perlukah Douching atau Ratus Vagina?
Olahraga paling 'less impact' antara lain adalah renang (Foto: Thinkstock) |
4. Ruam akibat keringat
Sama seperti pada poin sebelumnya, celana yang basah oleh keringat sebaiknya segera diganti begitu selesai latihan. Kelembaban yang tidak terkontrol adalah kondisi yang sangat disukai oleh bakteri dan mikroba lainnya, untuk berkembang biak. Kondisi ini juga bisa memicu infeksi.
Baca juga: Aneka Sebab Miss V dan Selangkangan Jadi Gatal Setelah Bercukur
Keringat juga bisa menjadi sumber masalah bagi kesehatan kulit (Foto: thinkstock) |












































Berlari termasuk olahraga yang mudah dan murah meriah (Foto: thinkstock)
Tekanan pada sadel sepeda sering dikaitkan dengan kesehatan organ intim, baik pada laki-laki maupun perempuan (Foto: Thinkstock)
Olahraga paling 'less impact' antara lain adalah renang (Foto: Thinkstock)
Keringat juga bisa menjadi sumber masalah bagi kesehatan kulit (Foto: thinkstock)