Depresi pasca melahirkan sendiri adalah kondisi di mana kesehatan mental sang ibu mengalami gangguan akibat tekanan yang menumpuk. Bila tak ditangani dengan baik maka kondisi akan semakin parah bahkan bisa sampai menimbulkan gejala psikosis.
Peneliti dari KK Women's and Children's Hospital, Singapura, spesifiknya menyebut ibu yang mengalami nyeri lebih dari empat minggu setelah melahirkan yang paling rentan terkena depresi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun hubungan pasti antara nyeri yang menetap dengan depresi pasca melahirkan ini masih diselidiki. Peneliti menduga ada hubungannya dengan genetik, pengaruh hormon, dan juga dengan kelemahan seseorang secara psikologis terhadap depresi serta nyeri.
dr Ban Leong Sng selaku salah satu peneliti mengatakan selama ini nyeri pasca melahirkan masih minim diteliti. Oleh sebab itu ia berharap studi dapat menjadi bahan dasar membantu penelitian nyeri melahirkan lainnya yang akan datang.
"Temuan riset ini mendukung perlunya melihat faktor nyeri secara komprehensif untuk mengurangi risiko depresi pasca melahirkan. Saat ini ada studi besar yang sedang berjalan mengevaluasi dampak nyeri dan depresi pada wanita hamil," pungkas dr Leong Sng seperti dikutip dari siaran pers Eurekalert, Kamis (1/9/2016).
Baca juga: Dukungan Keluarga Penting Agar Ibu Tak Kena Depresi Pasca Melahirkan (fds/vit)











































