Ibu itu bernama Oakley Clark Peterson. Saat hamil anak keduanya, tidak ada sesuatu yang aneh yang dia rasakan. Bahkan dia dan suaminya sangat bersemangat saat tahu calon bayi yang dikandung berjenis kelamin laki-laki. Ya, bagi mereka berdua yang saudara-saudaranya semua perempuan, memiliki anak laki-laki tentu jadi kebahagiaan tersendiri.
Sesaat setelah melahirkan pun Oakley begitu bahagia melihat bayi tampan yang baru saja melihat dunia itu. Apalagi proses melahirkannya begitu cepat. Namun suster di rumah sakit berbisik-bisik saat melihat bayi tersebut. Oakley lantas merasa ada sesuatu yang tidak beres.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Quad screen merupakan salah satu jenis screening test pada ibu hamil untuk melihat kadar protein tertentu selama kehamilan. Untuk melakukan skrining ini, dibutuhkan sampel darah ibu, biasanya diambil saat kehamilannya berusia 15-20 minggu. Tes ini mendeteksi Down Syndrom dalam 80 persen kasus.
Foto: YouTube veryjane |
Baca juga: Trisomi-21, Kelainan Kromosom yang Dimiliki 95 Persen Anak Down Syndrome
Welles diketahui memiliki kromoson ekstra. Jadi tubuh manusia memiliki 23 pasangan kromosom yang normalnya terdiri dari 2 kromosom yakni XX atau XY. Nah, sekitar 95 kasus, anak-anak dengan Down Syndrome memiliki kromosom ketiga pada salah satu pasangan kromosom (trisomi) pada pasangan kromosom nomor 21.
"Kami lantas masuk ke kamar dan kami berdua menangis," kenang Oakley.
Saat itu dia begitu mengkhawatirkan hidup bayi kecil itu. Hingga akhirnya mereka bertemu dengan orang lain yang juga memiliki anak dengan Down Syndrome. Darinya Oakley dan suaminya membangun optimisme bahwa kehadiran Welles, bagaimanapun keadaannya, akan membuat keluarganya akan lebih ceria dan bahagia.
Mungkin orang-orang di luar sana akan berpikir begitu susahnya memiliki anak dengan Down Syndrome. Namun kata Oakley, itu karena mereka tidak tahu apa yang telah Welles berikan padanya.
"(Dia memberi saya) pelukan dan ciuman yang lebih banyak dari yang diberikan orang-orang," tutur Oakley.
Foto: YouTube veryjane |
Kehadiran Welles, lanjutnya, membuat perubahan dalam hidup mereka. Di mana fokus mereka dalam menjalani hari-harinya adalah untuk ceria dan bahagia, serta mengasihi orang lain.
There's nothing down with Down Syndrome.
Baca juga: Ini Adi, Penyandang Down Syndrome yang Kini Jadi Mahasiswa IPB (vit/up)












































Foto: YouTube veryjane
Foto: YouTube veryjane