Catat! Ini Faktor Penentu Keberhasilan Program Bayi Tabung

Catat! Ini Faktor Penentu Keberhasilan Program Bayi Tabung

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Selasa, 22 Des 2015 14:00 WIB
Catat! Ini Faktor Penentu Keberhasilan Program Bayi Tabung
Foto: Thinkstock
Jakarta - Kesuksesan program bayi tabung dalam satu siklus atau satu program rata-rata 30-40 persen. Namun, keberhasilannya ditentukan juga oleh faktor lain seperti usia kronologis si wanita. Jika usia di bawah 35 tahun, keberhasilannya bisa mencapai 65 persen.

Namun, yang paling utama, keberhasilan program bayi tabung ditentukan oleh kualitas sel telur, sperma dan embrio. Untuk kualitas sel telur, supaya lebih baik, amat disarankan wanita supaya jangan terlalu tua saat melakukan bayi tabung, demikian dikatakan dr Yassin Yanuar, MIB, SpOG.

"Kemudian, perlu dilihat pula bagaimana dinding rahim perempuan apakah memiliki kemampuan menerima embrio sehingga bisa melekat dengan baik," kata dr Yassin di sela-sela Seminar Media SMART IVF Indonesia di Bebek Bengil Resto, Jl Agus Salim, Jakarta, Selasa (22/12/2015)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika 'membuat' embrio tersebut, bisa diketahui mana embrio yang pas dengan dinding rahim si ibu. Jika dinding rahim tidak reseptif atau tidak bagus. Maka proses penanaman embrio akan ditunda, kemudian embrio dibekukan.

Baca juga: Ini Dia Bayi dari Sperma Simpanan Tertua di Dunia

"Kita kasih obat sampai kondisi dinding rahim lebih baik lagi sehingga bisa menerima embrio," lanjut dr Yassin.

Hadir dalam kesempatan sama, Dr dr Budi Wiweko, SpOG(K) mengatakan faktor lain seperti materi genetik dari embrio apakah kromosomnya normal atau tidak juga perlu diperhatikan. Walaupun bentuknya bagus, belum tentu saat ditanam embrio bisa menempel.

"Makanya sebelum embrio ditanam diperiksa dulu kromosomnya normal apa nggak. Misal dari sepuluh embrio, dipilih melalui metode pra implantation genetic screening," kata dr Iko, begitu ia akrab disapa.

Ia menambahkan, keberhasilan program bayi tabung makin besar, yakni mencapai 75 persen setelah pasangan dilakukan 3 sampai 4 kali program. Terutama jika di siklus pertama bisa dihasilkan embrio cukup banyak, maka siklus kedua atau seterusnya bisa menggunakan embrio yang dibekukan.

Tahapan program bayi tabung pun terdiri dari delapan tahap yakni pemeriksaan dengan USG, hormon, sel telur, dan sperma. Kemudian pemberian obat untuk membesarkan sel telur, pemberian obat penekan hormon, pengambilan sel telur, pembuahan, pengembangan embrio, penanaman embrio, dan setelah itu baru dilihat hasilnya.

Baca juga: Mungkinkah Mendesain 'Bayi Super' Lewat Modifikasi Genetik?

(rdn/vit)

Berita Terkait