Setidaknya di antara 50 wanita dengan melanoma, mereka yang terdiagnosa saat tengah hamil secara signifikan memiliki kemungkinan lebih besar kankernya menyebar. Selain itu tingkat kembalinya kanker sehabis diterapi juga lebih tinggi.
Di dalam studi terlihat metastasis (penyebaran sel kanker) terjadi pada 25 persen kelompok wanita hamil sementara pada wanita yang tak hamil angka kejadiannya hanya 12,7 persen. Selanjutnya setelah diterapi 12,5 persen wanita hamil mengalami kejadian kembalinya kanker sementara wanita yang tak hamil kejadian kembalinya kanker hanya 1,4 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti dalam laporannya di Journal of the American Academy of Dermatology menulis dalam laporannya bahwa situasi tersebut ujungnya membuat wanita hamil lebih berisiko meninggal.
"Studi ini mendemonstrasikan bahwa wanita yang terdiagnosa melanoma saat hamil atau masa pasca gestasi memiliki risiko lebih tinggi. Meski studi ini sekalanya kecil, saya pikir tetap perlu dipertimbangkan untuk memeriksa beberapa pasien lebih seksama," ujar dr Jeffrey Farma dari departemen onkologi dan melanoma di Fox Chase Cancer Center.
Meski studi tak memeriksa mengapa kehamilan dapat membuat melanoma menjadi semakin ganas, ahli melanoma lainnya dari Cleveland Clinic dr Brian Gastman berkomentar kemungkinan ini terjadi karena adanya perubahan hormon. Selain itu tertekannya sistem imun wanita hamil bisa juga membuat kanker dapat tumbuh lebih subur.
Gastman mengatakan cara terbaik untuk melawan melanoma adalah dengan menghindari faktor-faktor risikonya terutama paparan sinar ultraviolet (UV) yang berkepanjangan. Biasakan sejak kecil untuk memakai krim tabir surya agar saat tua nanti radiasi tak banyak merusak sel-sel kulit dan memicunya menjadi kanker.
"Kita tahu melanoma lebih banyak terjadi pada wanita muda daripada pria muda. Kita juga tahu bahwa penyakit ini bisa mulai didapat sejak anak-anak. Jadi dengan menggabungkan semua itu, ini bisa dibilang masalah orang tua untuk menjaga anak-anak perempuannya," pungkas Gastman.
Baca juga: Jika Muncul 'Tahi Lalat' Seperti Ini, Waspadai Gejala Kanker Kulit (fds/up)











































