5 Latihan Pliometrik Sederhana yang Bisa Kamu Coba

5 Latihan Pliometrik Sederhana yang Bisa Kamu Coba

Firdaus Anwar - detikHealth
Sabtu, 23 Jun 2018 13:10 WIB
5 Latihan Pliometrik Sederhana yang Bisa Kamu Coba
Foto: Thinkstock
Jakarta - Pliometrik secara sederhana adalah berbagai latihan melompat yang bisa melatih kekuatan ledak otot-otot. Selain itu kalori yang dibakar juga cukup besar terutama bila dilakukan dengan intensitas tinggi.

Menurut dr Melinda Ratini seperti dikutip dari WebMD pliometrik sangat cocok untuk orang-orang yang melakukan olahraga berimpak tinggi seperti tenis, ski, dan sepak bola. Bintang papan atas seperti Ronaldo, Messi, atau Neymar biasa melakukan pliometrik untuk melatih kekuatan tendangannya.

Nah kalau kamu juga mau mencobanya, beberapa latihan pliometrik ini mungkin cocok dilakukan di rumah:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lompat tali

Foto: Thinkstock
Bagian paling aktif saat memainkan lompat tali adalah kaki karena banyak gerakan melompat-lompat. Mulai dari betis, hamstring atau paha belakang, hingga bokong, semua bisa dilatih dengan memvariasikan gerakan lompat tali.

Dikutip dari Livestrong, berlompat tali selama satu jam bisa membakar sekitar sekitar 730 kalori (untuk orang dengan berat badan 72 kg), 910 kalori (untuk berat 90 kg) dan hampir 1.100 kalori (untuk berat 108 kg).

Squat jump

Foto: Thinkstock
Squat jump adalah variasi dari gerakan squat di mana pada saat sudah dalam posisi setengah jongkok, kaki lalu mendorong tubuh untuk lompat ke atas. Beban pada otot-otot kaki lebih diberi tekanan daripada gerakan squat biasa.

Bench/box jump

Foto: Thinkstock
Latihan melompat dengan memanfaatkan kotak khusus atau bangku yang memiliki tinggi sekitar selutut atau lebih tinggi. Dimulai dari gerakan squat lalu lompat untuk mendarat di atas kotak atau bangku tersebut.

Turun dengan cara menurunkan kaki secara biasa lalu kembali melompat ke atas kotak atau bangku. Lalukan gerakan ini berulang.

Toe tap

Foto: Thinkstock
Hampir sama seperti gerakan box/bench jump hanya saja kali ini tidak disertai dengan gerakan melompat. Letakan salah satu ujung kaki di atas kotak atau bangku sampai membentuk sudut 90 derajat lalu lompat kecil sambil mengganti posisi ujung kaki satunya.

Bounding

Foto: Thinkstock
Mulai dari posisi joging lalu tambahkan gerakan melompat dengan menghentakan kaki hingga membentuk sudut 90 derajat di udara. Usahakan seperti kamu ingin meraih jarak paling jauh dalam sekali ayunan kaki.
Halaman 2 dari 6
Bagian paling aktif saat memainkan lompat tali adalah kaki karena banyak gerakan melompat-lompat. Mulai dari betis, hamstring atau paha belakang, hingga bokong, semua bisa dilatih dengan memvariasikan gerakan lompat tali.

Dikutip dari Livestrong, berlompat tali selama satu jam bisa membakar sekitar sekitar 730 kalori (untuk orang dengan berat badan 72 kg), 910 kalori (untuk berat 90 kg) dan hampir 1.100 kalori (untuk berat 108 kg).

Squat jump adalah variasi dari gerakan squat di mana pada saat sudah dalam posisi setengah jongkok, kaki lalu mendorong tubuh untuk lompat ke atas. Beban pada otot-otot kaki lebih diberi tekanan daripada gerakan squat biasa.

Latihan melompat dengan memanfaatkan kotak khusus atau bangku yang memiliki tinggi sekitar selutut atau lebih tinggi. Dimulai dari gerakan squat lalu lompat untuk mendarat di atas kotak atau bangku tersebut.

Turun dengan cara menurunkan kaki secara biasa lalu kembali melompat ke atas kotak atau bangku. Lalukan gerakan ini berulang.

Hampir sama seperti gerakan box/bench jump hanya saja kali ini tidak disertai dengan gerakan melompat. Letakan salah satu ujung kaki di atas kotak atau bangku sampai membentuk sudut 90 derajat lalu lompat kecil sambil mengganti posisi ujung kaki satunya.

Mulai dari posisi joging lalu tambahkan gerakan melompat dengan menghentakan kaki hingga membentuk sudut 90 derajat di udara. Usahakan seperti kamu ingin meraih jarak paling jauh dalam sekali ayunan kaki.

(fds/up)

Berita Terkait