Sejarah Coca-Cola: Awalnya 'Obat', Kini Dibenci Ronaldo 'Si Anti Junk Food'

ADVERTISEMENT

Sejarah Coca-Cola: Awalnya 'Obat', Kini Dibenci Ronaldo 'Si Anti Junk Food'

Firdaus Anwar - detikHealth
Kamis, 17 Jun 2021 10:02 WIB
Ronaldo Singkirkan Coca-Cola, Ini Kandungan Gizi Minuman Soda
Coca Cola yang begitu dibenci Ronaldo (Foto: Getty Images/choness)
Jakarta -

Minuman bersoda Coca-Cola jadi pembicaraan setelah insiden dengan bintang sepakbola Cristiano Ronaldo. Ronaldo menggeser botol Coca-Cola yang telah ditempatkan di depannya saat melakukan konferensi pers dalam laga Euro 2020.

Ronaldo dikenal sebagai atlet yang sangat memperhatikan kebugaran tubuh lewat gaya hidup sehat. Sementara Coca-Cola merupakan jenis minuman bersoda yang dianggap tidak sehat karena tinggi kandungan gula.

Terkait hal tersebut, tahukah kamu bahwa Coca-Cola awalnya diciptakan sebagai bentuk obat terapi.

Coca-Cola dibuat pada tahun 1886 oleh seorang apoteker bernama John S. Pemberton. Nama Coca-Cola diambil dari bahan dasarnya yaitu daun koka dan kacang kola.

Dikutip dari National Institute on Drug Abuse (NIDA), Amerika Serikat, Pemberton awalnya menjual Coca-Cola sebagai minuman kesehatan yang bisa mengobati sakit kepala, sakit perut, dan kelelahan. Saat itu belum ada regulasi obat yang ketat sehingga hampir semua orang bisa bebas menjual produk dengan klaim kesehatan. Daun koka diketahui mengandung senyawa stimulan kokain. Sementara kacang kola juga mengandung senyawa stimulan kafein.

"Baru pada awal 1891, beberapa warga Amerika protes terhadap kandungan senyawa adiktif pada obat. Karena hal itu pembuat Coca-Cola kemudian merevisi resep dan klaim kesehatannya," tulis NIDA seperti dikutip pada Kamis (17/6/2021).

Kandungan kokain dihilangkan dalam resep Coca-Cola pada sekitar tahun 1903.

Popularitas Coca-Cola meledak dan perusahaan mulai mengenalkan variasi yang rendah gula pada tahun 1960-an. Salah satu tanda bahwa masalah gula mulai menjadi perhatian masyarakat bahkan sebelum masuk era milennial.

Dalam situs resminya, Coca-Cola membantah pernah menjual minuman bersoda mereka sebagai obat.

"Coca-Cola tidak berawal dari obat. Tapi diciptakan oleh seorang dokter dan apoteker bernama Dr John S Pemberton," tulis Coca-Cola.



Simak Video "Polri Sebut Obat Praxion Aman untuk Dikonsumsi"
[Gambas:Video 20detik]
(fds/up)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT