Jojo-Ginting Retired, Ini Alasan Pemain Bulutangkis Rentan Cedera

Jojo-Ginting Retired, Ini Alasan Pemain Bulutangkis Rentan Cedera

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Sabtu, 23 Okt 2021 07:32 WIB
Jojo-Ginting Retired, Ini Alasan Pemain Bulutangkis Rentan Cedera
Jonatan Christie. (Foto: (AP/Claus Fisker)
Jakarta -

Jonatan Christie terpaksa retired saat berlaga melawan Kento Momota di Denmark Open 2021. Kondisinya yang tidak fit membuat Jojo tak bisa tampil maksimal.

Semasa interval, Jojo sempat mengeluhkan nyeri di pinggang kepada pelatih namun tetap meneruskan permainan. Namun tak lama setelah itu, ia meminta jeda dan akhirnya memutuskan retired (menyerah).

Rekannya, Anthony Sinisuka Ginting, juga mengalami cedera dan akhirnya memutuskan retired saat menghadapi Thomas Roussel di babak 32 besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam keterangan, cedera pinggang Ginting mengalami overuse injury. Cedera ini disebabkan oleh penggunaan satu bagian tubuh secara berlebihan dalam jangka waktu yang lama.

"Sebenarnya sudah terasa agak sakit di pinggang waktu pertandingan final Piala Thomas. Dan kemarin ada jeda istirahat dua hari, sempat coba buat recovery tapi mungkin enggak cukup cuma dengan dua hari," kata Ginting dalam pernyataan yang dikirim PBSI.

ADVERTISEMENT

Dianggap sebagai olahraga raket tercepat, pemain bulutangkis membutuhkan stamina aerobik, kelincahan, kekuatan, kecepatan, dan ketepatan, dan koordinasi motorik yang baik dan gerakan raket yang kompleks. Cedera dalam bulu tangkis sering terjadi meskipun bukan olahraga kontak, dan termasuk overuse injury, dan peristiwa traumatis akut.

Dalam studi Badminton Injuries in Elite Athletes: A Review of Epidemiology and Biomechanics yang dipublikasikan di laman NCBI, permainan ini secara fisik menantang dan menuntut gerakan ekstremitas atas dan bawah berulang yang kompleks dengan variasi postur yang konstan dan menimbulkan risiko tinggi cedera berlebihan pada sistem muskuloskeletal apendikular dan aksial.

Lihat juga video 'Jalani Pemulihan, Marc Marquez Sudah Bisa Angkat Barbel':

[Gambas:Video 20detik]



Bulutangkis juga memerlukan gerakan cepat dengan perubahan arah yang tajam, yang menempatkan pemain pada risiko cedera traumatis non-kontak pada sendi dan otot-tendon. Mencegah cedera dan mengurangi waktu jauh dari pelatihan dan kompetisi sangat penting dalam karir olahraga pemain bulutangkis elit.

Selain itu, pukulan forehand dan backhand overhead berulang yang dilakukan dengan tindakan yang sangat singkat, memberikan tekanan yang berlebihan pada bagian tubuh atas. Oleh karena itu, pemain kompetitif rentan terhadap cedera berlebihan pada bagian tubuh atas, kerangka aksial, dan bagian tubuh bawah. Bulutangkis juga membutuhkan gerakan cepat dengan perubahan arah yang tajam, termasuk untuk pengambilan shuttlecock.

Ini menempatkan pemain pada risiko cedera traumatis non-kontak pada sendi dan unit otot-tendon. Meski jarang, tabrakan antara pemain ganda, atau raket mereka, dapat menyebabkan cedera kontak termasuk gegar otak dan trauma mata.

Mencegah cedera sangat penting dalam karir olahraga pemain bulutangkis elit. Pencegahan cedera dalam olahraga apa pun bisa dilakukan dengan; pengawasan cedera untuk menetapkan tingkat masalah, mengidentifikasi cedera dan mekanisme penanganannya, tindakan pencegahan, serta mengevaluasi efektivitas penanganan cedera.

Halaman 2 dari 2
(kna/up)

Berita Terkait