Transformasi Hendri Pardede, Awalnya Obesitas-Diabetes Kini Pelatih Atletik

Transformasi Hendri Pardede, Awalnya Obesitas-Diabetes Kini Pelatih Atletik

Mochammad Fajar Nur - detikHealth
Selasa, 12 Jul 2022 19:08 WIB
Transformasi Hendri Pardede, Awalnya Obesitas-Diabetes Kini Pelatih Atletik
Coach Hendri Pardede (Foto: A.Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Hendri Pardede merupakan pegiat olahraga lari yang pernah finish gelaran Boston Marathon. Coach Hendri, sapaan akrabnya, tercatat telah 3 kali lolos kualifikasi Boston Marathon.

Di usianya yang kini memasuki 50 tahun, Coach Hendri terlihat bugar dengan tubuh yang atletis. Namun siapa sangka, menurut penuturannya ia pernah mengalami obesitas hingga mencapai berat 94 kilogram. Bahkan dirinya pernah mengalami diabetes yang akhirnya menjadi titik baliknya memulai hidup sehat.

"Saya pernah diabetes angkanya 200 lebih sekarang sudah normal, sehat itu harus dijemput tidak turun dari langit," ujarnya pada wartawan ditemui di XXI Lounge Plaza Senayan, Selasa (12/7/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Coach Hendri juga membagikan tips diet yang ia jalani hingga saat ini memiliki berat tubuh ideal 59 kilogram. Berikut tips diet Coach Hendri, di bawah ini:

1. Motivasi

Menurut Coach Hendri yang perlu dibangun pertama adalah mental dan motivasi. Seseorang harus memiliki titik balik yang membuat dirinya termotivasi untuk menerapkan hidup sehat.

ADVERTISEMENT

"Harus ada turning point, karena semua orang tau cara hidup sehat tapi saat tidak punya titik balik. Antara pengalaman hidup dan mati maka kita bisa menghargai napas satu-satunya. Saya sudah mengalaminya, bukan berarti semua orang harus seperti saya, kan beda-beda," ucapnya.

"Mungkin ada yang medical check-upnya merah semua atau apa, jadi turning point sebagai langkah awal memulai hidup sehat," sambungnya.

2. Memiliki Rencana dan Gol

Memiliki perencanaan dan gol yang ingin dicapai menurut Coach Hendri bisa membangun konsistensi. Ini juga memberikan pola latihan dan pola diet yang terstruktur.

"Selanjutnya perencanaan dan gol, harus ada golnya harus ada targetnya, mungkin target per-enam bulan atau setahun mau turun berat badan berapa? ini penting untuk konsistensi dan persistensi," ujar Coach Hendri.

3. Olahraga

Coach Hendri rutin melakukan olahraga lari semenjak memasuki usia 40 tahun. Tak hanya lari, ia juga melakukan strength training yang dilakukan tanpa perlu nge-gym. Menurutnya cara ini sederhana dan bisa dilakukan setiap orang.

"Olahraga saya ya tentu saja cardionya adalah lari, tak hanya lari yang kedua saya strength training. Jadi saya nggak pernah nge-gym, nggak pernah angkat barbel sebagainya," bebernya.

"Saya lakukan weight training yaitu saya menggunakan beban badan saya sendiri sebagai latihan. Kombinasi kardio lari dan strength training ini yang saya lakukan hingga tubuh saya seperti sekarang," lanjutnya.

4. Pola Makan Sehat

Untuk menu makan diet, Coach Hendri hingga sekarang terus menjaga pola makannya dengan konsisten. Ia rajin mengkonsumsi makanan yang direbus, dikukus, ditumis, dan sesekali dipanggang.

Sementara itu, ia menekankan konsumsi seimbang antara makro nutrisi dan mikro nutrisi dalam tubuh. Ia percaya pola makan ini yang menjaga tubuhnya bugar sampai sekarang.

"Kalo saya, makanan nggak ada makanan khusus banget tapi saya perhatikan konsumsi antara makro nutrisi dan mikro nutrisi itu seimbang. Jadi makro nutrisi itu terdiri dari makanan yang berkarbohidrat kompleks, protein, dan lemak baik. Mikro nutrisi bisa dipenuhi dengan vitamin dan mineral, makannya nanti tidak ada malnutrisi," jelasnya.

"Jadi kalau makan jangan patokannya kenyang, makan apa saja juga kenyang tapi nutrisi kita cukup nggak? jadi seimbang antara makro nutrisi dan mikro nutrisi," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Cerita Menkes Pilih-pilih Olahraga Ternyaman, Renang hingga Lari"
[Gambas:Video 20detik]
(mfn/up)

Berita Terkait