Gejala Radang Usus Buntu, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Rully Desthian Pahlephi - detikHealth
Senin, 09 Jan 2023 15:46 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Radang usus buntu atau dikenal juga dengan nama apendisitis adalah gangguan peradangan yang terjadi pada bagian apendiks (usus buntu). Gejala umum yang dirasakan oleh penderita masalah ini adalah rasa nyeri pada perut bagian kanan bawah.

Dalam artikel ini, kita akan mengetahui lebih dalam tentang permasalahan radang usus buntu. Untuk mendapatkan informasi selengkapnya, mari simak pembahasan di bawah ini!

Apa yang Menyebabkan Radang Usus Buntu?

Permasalahan radang usus buntu tentu tidak terjadi begitu saja, tetapi ada berbagai penyebab yang membuatnya terjadi. Berikut ini adalah penyebab munculnya radang usus buntu.

1. Terjadi Sumbatan pada Usus Buntu

Dilansir dari situs WebMD, sumbatan ini menyebabkan usus buntu membengkak yang disebabkan oleh adanya benda asing seperti makanan. Penyumbatan juga bisa terjadi karena adanya infeksi yang membuat usus buntu jadi membengkak sebagai respon terhadap infeksi dalam tubuh.

2. Penumpukan Feses

Dikutip dari laman National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, penumpukan feses atau kotoran dalam perut akan menimbulkan risiko radang usus buntu. Hal ini dapat mengganggu bagian apendiks atau usus buntu.

Apa Gejala Awal Penyakit Usus Buntu?

Permasalahan pada usus buntu biasanya akan ditandai dengan berbagai gejala yang muncul. Dilansir dari WebMD, berikut adalah beberapa gejala penyakit usus buntu.

1. Kehilangan Selera Makan

Gejala pertama yang menandai seseorang yang mengalami permasalahan usus buntu adalah kehilangan selera makan. Hal ini bisa terjadi karena perut yang terasa tidak nyaman sehingga tidak ingin memasukkan makanan ke dalamnya.

2. Mual dan Muntah

Merasa mual dan sering muntah juga merupakan gejala dari permasalahan usus buntu. Radang usus buntu akan membuat pencernaan bermasalah yang memicu sekresi sulit terbuang sehingga akan muncul rasa mual.

3. Perut Bengkak

Salah satu gejala yang juga akan muncul pada penderita apendisitis adalah pembengkakan perut. Hal ini juga sering dibarengi dengan rasa nyeri pada bagian perut.

4. Demam

Saat seseorang mengalami gejala usus buntu, pada umumnya juga akan muncul demam. Suhu dari penderita akan naik melebihi suhu yang normal.

5. Sulit Buang Angin

Gejala usus buntu yang berikutnya adalah kesulitan untuk buang angin. Hal ini karena saluran usus buntu yang mengalami peradangan sehingga terjadi penyumbatan yang menyebabkan angin sulit keluar.

Menurut situs WebMD, ada juga ciri usus buntu yang kurang umum, di antaranya:

  • Nyeri perut, punggung, dan bokong
  • Kesulitan buang air kecil
  • Kram yang parah
  • Sembelit atau diare.

Cara Mengecek Usus Buntu Sendiri

Dilansir dari laman National Health Service UK, ketika terjadi peradangan pada usus buntu, biasanya akan dimulai dari rasa sakit di perut bagian tengah. Setelah beberapa lama, rasa sakit berpindah pada bagian perut kanan bawah, tempat di mana usus buntu berada.

Ketika kamu menekan area ini maka akan terasa nyeri. Selain itu, ketika batuk atau berjalan pun kamu mungkin akan merasakan nyeri pada perut bagian kanan bawah.

Selain itu, ada beberapa ciri lain untuk mengecek usus buntu sendiri, yaitu:

  • Merasa mual
  • Suhu badan naik atau demam
  • Kehilangan nafsu makan
  • Sembelit atau diare
  • Suhu tubuh tinggi dan wajah memerah.

Jika kamu mengalami rasa sakit yang berangsur-angsur semakin parah, maka sebaiknya segera hubungi dokter atau layanan medis. Hal ini bertujuan agar kamu mendapatkan penanganan yang tepat.

Diagnosis Radang Usus Buntu

Dikutip dari situs National Health Service UK, dokter akan mendiagnosis pasien dengan cara memeriksa perut. Dokter akan melihat apakah ada rasa sakit yang dirasakan oleh pasien ketika perut bagian kanan bawah ditekan.

Jika pasien memiliki gejala radang usus buntu yang khas, yaitu nyeri pada perut bagian kanan bawah maka itu merupakan diagnosis yang sudah cukup meyakinkan. Pasien akan segera dirujuk untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Jika pasien tidak menunjukkan gejala yang khas, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dilansir dari laman WebMD, berikut adalah beberapa pemeriksaan lebih lanjut untuk diagnosis radang usus buntu:

  • Tes urine
  • Pemeriksaan dubur
  • Tes darah
  • CT scan
  • USG.

Cara Mengobati Radang Usus Buntu

Dilansir dari situs National Health Service UK, cara mengobati radang usus buntu adalah dengan mengangkat usus buntu tersebut melalui prosedur operasi. Jika terjadi peradangan usus buntu, maka perlu dilakukan pengangkatan sesegera mungkin.

Pasien akan melalui proses pembedahan (apendiktomi) untuk mengangkat usus buntu. Pada dasarnya, usus buntu juga tidak memiliki fungsi tertentu bagi tubuh sehingga pengangkatan usus buntu dari tubuh tidak akan menimbulkan masalah kesehatan.

Komplikasi Akibat Radang Usus Buntu

Jika masalah radang usus buntu tidak ditangani dengan segera, maka usus buntu bisa pecah dan menyebabkan infeksi yang sangat membahayakan. Dilansir dari laman National Health Service UK, kondisi ini bisa menyebabkan infeksi meluas.

  • Infeksi bisa meluas hingga ke organ abdomen (peritonitis) atau perut
  • Infeksi bisa juga hingga ke seluruh tubuh
  • Abses, kondisi ini menyebabkan rasa nyeri yang semakin parah pada penderitanya.

Pencegahan Radang Usus Buntu

Radang usus buntu dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat sehingga sebaiknya kita melakukan tindakan pencegahan untuk menghindarinya. Dilansir dari laman My Cleveland Clinic, mengonsumsi makanan berserat tinggi akan dapat membantu untuk mencegah usus buntu.

Makanan Penyebab Usus Buntu

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, ada berbagai makanan yang bisa memicu masalah pada usus buntu. Berikut adalah beberapa makanan tersebut.

1. Biji-bijian

Biji-bijian adalah jenis makanan yang sulit dicerna oleh usus. Kondisi ini menyebabkan makanan tersebut akan mengendap di dalam usus.

2. Produk Olahan Daging

Produk olahan daging seperti nugget, sosis, dan bakso sering dianggap sebagai makanan penyebab usus buntu. Hal ii karena makanan tersebut memiliki kandungan serat yang rendah.

3. Buah Kering

Jenis makanan ini juga memiliki kandungan serat yang sangat minim. Hal ini dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan sistem pencernaan.

4. Daging Merah

Daging merah juga berpotensi menjadi makanan penyebab usus buntu. Seorang wanita didiagnosis menderita usus buntu akibat terkontaminasi cacing pita spesies Taenia atau biasa dikenal cacing pita sapi.

Oleh karena itu, sebaiknya pastikan untuk membersihkan daging sapi sebelum mengosumsinya. Selain itu, masaklah hingga benar-benar matang.

5. Makanan Manis

Makanan yang mengandung pemanis buatan sebaiknya dihindari atau dibatasi. Makanan mengandung gula yang berlebihan dapat menyebabkan peradangan pada usus.

6. Makanan Cepat Saji

Kandungan dalam makanan cepat saji mengandung lemak yang banyak dan serat yang sedikit. Kondisi ini menjadi alasan untuk tidak mengonsumsinya terlalu sering karena berdampak buruk pada sistem pencernaan.

7. Minuman Beralkohol

Minuman beralkohol secara tidak langsung meningkatkan risiko penyakit usus buntu. Sifat keras pada minuman ini dapat melukai usus dan menyebabkan peradangan.

8. Produk Olahan Susu

Produk olahan susu seperti keju sulit untuk dicerna oleh usus. Jika dikonsumsi secara berlebihan maka menimbulkan tumpukan makanan yang menyebabkan peradangan.

Nah, itulah dia pembahasan lengkap mengenai radang usus buntu. Kondisi ini akan menyebabkan rasa nyeri yang hebat sehingga lebih baik kita menghindarinya dengan pola hidup yang sehat.

Simak Video "Mitos atau Fakta: Biji Jambu Klutuk Penyebab Usus Buntu"


(khq/fds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork