Detak Jantung Normal Dewasa dan Anak-anak Berdasarkan Usia

Bayu Ardi Isnanto - detikHealth
Kamis, 19 Jan 2023 16:49 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta - Jantung manusia terus berdetak selama masih hidup. Irama detak jantung ini bisa menunjukkan kondisi kesehatan manusia. Irama detak jantung yang terganggu disebut aritmia.

Lalu seperti apa detak jantung normal dewasa dan anak-anak berdasarkan usia? Simak ulasan berikut ini ya.

Tabel Detak Jantung Normal Berdasarkan Usia

Untuk mengetahui apakah detak jantung Anda normal, maka perlu Anda ketahui terlebih dahulu berapa detak jantung normal manusia. Namun detak jantung ini berbeda antara anak-anak, dewasa dan lansia.

Bayi hingga anak-anak cenderung memiliki detak jantung yang lebih pelan. Remaja dan dewasa memiliki detak jantung paling tinggi. Setelahnya, semakin tua usia, maka detak jantung akan kembali menurun.

Berikut ini adalah tabel detak jantung normal berdasarkan usia yang dirangkum dari Forbes dan situs heart.org. Detak jantung ini diukur dalam kondisi istirahat, artinya tidak sedang atau sesudah berolahraga dan tidak sedang sakit.

Foto: Roshma Widiyani/detikcom

Cara Menghitung Detak Jantung

Selain mengetahui detak jantung normal dewasa dan anak-anak, kita juga harus tahu bagaimana cara menghitung detak jantung kita sendiri. Dilansir dari Healthline, berikut lima cara yang bisa Anda coba.

1. Denyut Nadi Radialis

Cara penghitungan ini dilakukan dengan cara merasakan denyut nadi pada arteri radialis.

  • Cari arteri radialis di punggung pergelangan tangan, tepatnya di bawah ibu jari.
  • Gunakan jari telunjuk dan jari tengah untuk memeriksa denyut nadi Anda.
  • Setelah denyut nadi terasa, hitung berapa banyak detak yang Anda rasakan dalam 15 detik.
  • Kalikan angka ini dengan 4 untuk mendapatkan detak jantung per 60 detik atau 1 menit. Misalnya, 20 detak dalam 15 detik sama dengan detak jantung 80 detak per menit (bpm).

2. Denyut Nadi Karotis

Cara penghitungan ini dilakukan dengan cara merasakan denyut nadi pada arteri karotis.

  • Cari arteri karotis di sisi batang tenggorokan tepat di bawah tulang rahang.
  • Gunakan jari telunjuk dan jari tengah untuk memeriksa denyut nadi Anda.
  • Hitung denyut nadi selama 15 detik.
  • Kalikan 4 angka tersebut untuk mendapatkan detak jantung per menit.

3. Denyut Nadi Pedal

Cara penghitungan ini dilakukan dengan cara merasakan denyut nadi pada arteri di kaki.

  • Cari arteri pada punggung telapak kaki yang dekat dengan pergelangan kaki.
  • Gunakan jari telunjuk dan jari tengah untuk memeriksa denyut nadi Anda.
  • Anda mungkin harus menggeser di sepanjang tulang untuk merasakan denyut nadi.
  • Setelah menemukan denyut nadi, hitung detaknya selama 15 detik.
  • Kalikan dengan 4 untuk mendapatkan detak jantung per menit.

4. Denyut Nadi Lengan

Cara penghitungan ini dilakukan dengan cara merasakan denyut nadi pada arteri brachialis di lengan atas.

  • Putar lengan Anda hingga telapak tangan menghadap ke langit.
  • Letakkan telunjuk dan jari tengah Anda di sepanjang sisi dalam lengan, yakni antara lekukan siku dan bagian runcing tulang siku.
  • Kemudian geser jari naik sedikit demi sedikit ke atas lengan. Rasakan denyut nadinya. Mungkin Anda harus menekan cukup kuat untuk merasakannya.
  • Hitung berapa banyak denyut yang terjadi dalam 15 detik.
  • Kalikan 4 untuk mendapatkan detak jantung per menit (bpm).

5. Gunakan Alat

Berikut ini beberapa alat yang dapat digunakan untuk mengukur denyut nadi.

  • Stetoskop.
  • Alat pengukur tekanan darah digital.
  • Smartwatch pelacak kebugaran digital.
  • Aplikasi di Smartphone.
  • Peralatan latihan digital.

Peralatan digital memang sangat membantu orang yang ingin mengetahui kondisi kesehatannya. Namun pengukuran manual dengan bisa lebih akurat dibandingkan digital.

Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Jantung

Saat menghitung detak jantung, pastikan kondisi Anda normal. Sebab ada sejumlah faktor yang mempengaruhi kecepatan jantung. Selain karena aktivitas, penyakit dan kondisi kesehatan bisa menjadi faktor yang mempengaruhi kecepatan jantung.

  • Suhu.
  • Posisi tubuh, apakah berbaring, duduk, atau berdiri.
  • Kondisi emosional.
  • Asupan kafein.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu.
  • Kondisi jantung atau tiroid.

Gangguan Irama Detak Jantung

Dilansir dari laman RSUP dr Sardjito, gangguan irama detak jantung disebut aritmia. Biasanya denyut jantung orang dengan aritmia terkadang akan menghilang dan muncul lagi seperti meloncat tidak berirama.

Orang dengan aritmia berat biasanya bergejala mudah lelah, kepala pening, pingsan, sesak napas, nyeri dada, bahkan meninggal dunia. Berikut ini beberapa jenis gangguan irama jantung yang dilansir dari heart.org.

Takikardia

Takikardia pada orang dewasa merupakan gangguan yang ditunjukkan dengan detak jantung lebih dari 100 detak per menit (bpm).

Takikardia ada beberapa jenis, yaitu:

  • Takikardia atrium atau supraventrikular (SVT) yang dimulai di ruang atas jantung.
  • Takikardia sinus yang terjadi karena simpul sinus mengirimkan sinyal listrik lebih cepat dari biasanya.
  • Takikardia ventrikel yang dimulai di ruang bawah jantung.

Bradikardia

Bradikardia adalah gangguan detak jantung yang terlalu lambat. Umumnya, bradikardia pada orang dewasa ditunjukkan dengan detak jantung istirahat kurang dari 60 denyut per menit (bpm).

Gangguan Irama Jantung Lainnya

Selain takikardia dan bradikardia, ada sejumlah gangguan denyut jantung yang lainnya.

1. Penyakit Adams-Stokes

Penyakit Adams-Stokes atau Stokes-Adams adalah gangguan aritmia lainnya yang dapat sangat memperlambat detak jantung, menyebabkan pingsan atau kejang. Penyebabnya sinyal listrik jantung terganggu saat melewati atrium atau ruang atas jantung ke ventrikel atau ruang bawah.

2. Atrial Flutter

Atrial flutter atau getaran atrium terjadi ketika sinyal listrik yang ditembakkan dengan cepat menyebabkan otot-otot di ruang atas jantung (atrium) berkontraksi dengan kecepatan yang sangat cepat (250 hingga 350 kali per menit). Hal ini mengganggu irama denyut nadi.

3. Sinus Aritmia

Sinus aritmia ini kondisi yang normal terjadi pada anak-anak. Detak jantung pada anak akan meningkat saat menghirup napas dan melambat saat mengembuskan napas.

4. Sindrom White-Wolff-Parkinson(WPW)

Gangguan ini disebabkan jalur listrik antara atrium dan ventrikel jantung tidak berfungsi, sehingga memungkinkan sinyal listrik mencapai ventrikel terlalu dini. Hal Ini dapat menghasilkan detak jantung yang terlalu cepat.

Cara Menjaga Detak Jantung Tetap Normal

Cara menjaga detak jantung tetap normal pada umumnya ialah dengan menerapkan pola hidup sehat. Beberapa hal ini dapat memperkecil risiko gangguan detak jantung atau aritmia.

  • Makan makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Perbanyak buah dan sayuran, ikan, protein nabati, dan hindari lemak jenuh dan trans.
  • Jaga kolesterol dan tekanan darah tetap terkendali.
  • Jangan merokok.
  • Jaga berat badan yang sehat.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Mengelola stres.
  • Batasi alkohol dan kafein.

Demikian tadi penjelasan mengenai detak jantung normal dewasa dan anak-anak berdasarkan usia. Kalian kini sudah bisa menghitung sendiri berapa detak jantung per menit Anda dan cek pada tabel di atas. Pastikan Anda mencegah gangguan detak jantung atau aritmia dengan melakukan pola hidup sehat.

Simak Video "Video: Menkes Minta Ada Dapur Umum Prioritas buat Nakes di Wilayah Bencana "


(bai/fds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork