Bagaimana cara memperbaiki skin barrier yang rusak? Apa saja ciri-ciri rusaknya skin barrier? Simak pembahasannya di sini!
Ciri-ciri Skin Barrier Rusak
Mengutip Byrdie, Healthline dan WebMd, skin barrier yang rusak ditandai dengan beberapa ciri-ciri. Berikut di antaranya:
- Rosacea dan eksim
- Iritasi kulit kronis
- Kulit yang gatal
- Dehidrasi, kulit kusam
- Hiperpigmentasi
- Infeksi kulit
- Tertundanya penyembuhan luka
- Jerawat
- Sensitif atau meradang
- Infeksi bakteri, virus atau jamur pada kulit
- Kulit kering dan bersisik
Penyebab Skin Barrier Rusak
Mulai dari lingkungan hingga gaya hidup bisa mempengaruhi skin barrier. Sebelum mengetahui cara memperbaiki skin barrier, kamu perlu mengetahui apa saja yang menyebabkan hal ini.
Dikutip dari WebMd dan Byrdie, penyebab rusaknya skin barrier antara lain:
- Lingkungan yang kering atau lembab
- Cuaca panas atau dingin
- Alergen, iritan, dan polutan
- Merokok
- Terlalu banyak terkena paparan sinar matahari
- Mandi air panas
- Sabun atau detergen yang keras
- Perawatan kulit yang buruk
- Luka atau cedera
- Banyak mengkonsumsi makanan tak sehat
- Stres mental atau fisik
- Kurang tidur
- Penuaan
- Genetik
- Sering mencuci tangan
- Penggunaan exfoliation yang keras
Cara Memperbaiki Skin Barrier yang Rusak
Skin barrier yang rusak bisa diperbaiki dengan merawat kulit lebih baik dan gaya hidup yang sehat.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa cara memperbaiki skin barrier yang bisa kamu lakukan.
1. Minimalisir Rutinitas Perawatan Kulit
Banyaknya perawatan produk bisa melemahkan skin barrier. Kamu bisa mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli perawatan kulit mengenai produk yang penting dan efektif. Sehingga tidak terlalu banyak produk yang digunakan.
Kalau kamu melakukan eksfoliasi, perhatikan bagaimana reaksi kulit terhadap metode eksfoliasi yang digunakan.
Menurut American Academy of Dermatology, orang dengan kulit sensitif mungkin perlu menggunakan kain yang lembut mencegah pengelupasan kimia yang ringan.
2. Gunakan Serum atau Pelembab yang Memperhatikan Kesehatan Skin Barrier
Saat menggunakan retinol, seimbangkan dengan produk yang dirancang untuk melindungi kulit. Kamu bisa menggunakan produk yang mengandung ceramide, asam hialuronat, gliserin, dan petrolatum.
Menurut penelitian di tahun 2019, produk yang mengandung pseudo-ceramides bisa membantu memperbaiki kulit kering, gatal, dan kerak yang disebabkan oleh skin barrier yang tak berfungsi dengan baik.
Pelembab yang kaya ceramide juga bisa memperkuat integritas struktural skin barrier.
Pelembab oklusif atau bahan yang mampu mencegah terjadinya penguapan air di kulit membantu skin barrier mengurangi jumlah kehilangan air dari kulit. Salah satu pelembab oklusif yang paling sering direkomendasikan adalah yang mengandung petrolatum.
Selain itu, pelembab humektan yang bekerja menarik air dari lingkungan atau dari tubuh dan mengikatnya ke skin barrier juga bisa kamu gunakan. Peneliti merekomendasikan produk yang mengandung asam hialuronat, gliserin, dan madu.
3. Gunakan Minyak Nabati
Menurut riset tahun 2018, minyak nabati tertentu bisa membantu memperbaiki skin barrier dan mencegahnya kehilangan kelembapan. Banyak minyak nabati yang mempunyai efek antibakteri, antiinflamasi, dan antioksidan.
Adapun beberapa minyak nabati yang paling efektif digunakan untuk kulit adalah:
- Minyak jojoba
- Minyak kelapa
- Minyak almond
- Minyak argan
- Minyak mawar
- Minyak bunga matahari
- Minyak bunga mawar
- Minyak kismis hitam
- Minyak kedelai
4. Pertimbangkan pH
Mengutip Well and Good, memiliki pH yang seimbang merupakan rahasia skin barrier yang sehat.
Keasaman (pH) yang terlalu tinggi atau terlalu rendah bisa merusak eksistem kulit dan menyebabkan peradangan hingga iritasi. Maka dari itu, pastikan membaca label produk perawatan kulit dan pilih yang menyatakan pH seimbang.
Mengutip Healthline, peneliti merekomendasikan pembersih dengan pH antara 4,0 dan 5,0. Menjaga pH kulit pada tingkat yang sehat bisa membantu melindungi kulit dari dermatiris, jerawat, hingga infeksi Candida albicans. Meski tak semua produk mencantumkan pH, tapi beberapa produk menuliskannya.
5. Gunakan Pembersih Kulit yang Lembut
Cara memperbaiki skin barrier berikutnya adalah dengan membersihkan kulit dari polusi. Polusi bisa merusak kulit, sehingga penting untuk menghilangkan kotoran dari wajah setelah beraktivitas.
Gunakan pembersih yang mengandung ceramide dan minyak alami. Kamu juga bisa melakukan pembersihan ganda untuk membersihkan wajah.
6. Obati Peradangan
Saat kulit teriritasi, periksa keadaannya setiap hari. Gunakan serum atau pelembab untuk menenangkan kulit.
Sementara, untuk peradangan yang lebih signifikan, seperti rosacea atau eksim, kamu perlu menemui dokter kulit yang bersertifikat untuk mengobati peradangan.
7. Jalani Gaya Hidup Sehat
Ada ungkapan yang mengatakan kulit adalah organ terbesar di tubuh. Jadi, apa yang kamu makan, bagaimana kualitas tidur, hingga bagaimana kamu mengelola stres akan berdampak pada kesehatan kulit. Jadi, luangkan waktu untuk beristirahat yang cukup.
8. Gunakan Tabir Surya
Skin barrier bisa benar-benar rusak jika tidak mengoleskan tabir surya. Tabir surya atau SPF yang lebih besar dari 30 harus dipakai setiap hari sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit untuk melindunginya dari radiasi ultraviolet.
Jika tidak memakai SPF secara teratur, kulit akan terpapar radiasi dan sel-sel kulitnya menjadi rusak.
Itulah penjelasan mengenai cara memperbaiki skin barrier yang rusak. Yuk terapkan gaya hidup sehat untuk terhindar dari berbagai penyakit pada kulit. Semoga informasi ini bermanfaat, detikers.
Simak Video "Video: Menko Imin Imbau SPPG Tak Impor Bahan Baku buat MBG"
(elk/inf)