Pertolongan pertama merupakan pemberian pertolongan secara segera kepada penderita sakit atau korban kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar. Tujuannya untuk mencegah terjadinya cacat atau bahkan kehilangan nyawa.
Apa saja skill pertolongan pertama yang wajib dikuasai? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Tujuan Melakukan Pertolongan Pertama
Pertolongan pertama tentu sangat dibutuhkan oleh seseorang yang sedang mengalami keadaan darurat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip situs UKM KSR PMI Universitas Negeri Malang, ada tiga tujuan dari pertolongan pertama, yaitu:
- Menyelamatkan jiwa penderita atau korban
- Mencegah cacat
- Memberikan rasa nyaman, sehingga menunjang proses penyembuhan
Jenis Skill Pertolongan Pertama
Orang yang melakukan pertolongan pertama harus memiliki skill untuk membantu kasus-kasus seperti serangan jantung hingga tersedak.
Mengutip situs Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, berikut skill pertolongan pertama yang sebaiknya dikuasai.
1. Serangan Jantung
Serangan jantung bisa tiba-tiba datang kepada siapapun. Penolong perlu memperhatikan beberapa hal sebelum memutuskan kondisi pasien, apakah benar dia mengalami serangan jantung atau tidak.
Adapun gejala yang biasa muncul pada orang yang terkena serangan jantung adalah nyeri di bagian dada, ketidaknyamanan yang dirasakan pada tubuh bagian atas hingga sesak nafas.
Penolong perlu melakukan pemeriksaan seperti berikut:
- Apakah pasien sadar?
- Apakah pasien bernafas?
- Apakah nadi pasien berdetak?
Apabila penolong menemukan jawaban tidak, maka segera hubungi rumah sakit terdekat atau telepon darurat.
Sementara itu, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan saat kamu melihat seseorang yang mengalami serangan jantung:
-Hubungi RS Terdekat
Minta seseorang untuk menghubungi rumah sakit terdekat atau nomor gawat darurat.
-Kompresi Dada
Segera kompresi dada menggunakan dua tangan. Tekan ke bawah dengan keras dan cepat di tengah dada. Lalu, biarkan dada naik kembali secara alami. Lanjutkan cara tersebut sampai mendapat bantuan.
-Lakukan CPR
Lakukan CPR (Cardiopulmonary resuscitation) atau resusitasi jantung paru jika kamu memiliki keterampilan ini.
Caranya yaitu dengan menghindarkan pasien dari bahaya, memastikan kesadarannya, lakukan penekanan pada dinding dada sebagai pijat jantung eksternal, buka jalur nafas, dan berikan nafas buatan.
-Gunakan AED (Automated external defibrillator) Jika Ada
AED digunakan untuk menganalisis irama jantung secara otomatis dan memberi kejutan listrik untuk mengembalikan irama jantung.
2. Pendarahan
Skill pertolongan pertama selanjutnya adalah menolong orang yang mengalami pendarahan. Terdapat tiga jenis pendarahan berdasarkan jenis pembuluh darah yang pecah, yaitu:
- Kapiler, yaitu pembuluh darah terkecil. Darah akan terlihat seperti tetesan dan biasanya berhenti dengan sendirinya.
- Vena, dimana darah berwarna merah tua dan mengalir dengan konsisten. Kondisi ini bisa berkisar dari luka ringan hingga berat.
- Arteri, yaitu pembuluh darah terbesar dan membawa banyak oksigen. Jika terluka, bisanya menyembur keluar dan bisa hilang dengan sangat cepat.
Berikut cara mengatasi pendarahan:
- Cuci tangan atau gunakan sarung tangan sekali pakai.
- Bilas luka dengan air.
- Tutupi luka dengan kasa atau kain.
- Tekan luka dengan kain untuk menghentikan aliran darah dan mempercepat pembekuan.
- Jika memungkinkan, posisikan bagian tubuh yang berdarah lebih tinggi dari jantung.
- Jangan lepaskan kain jika sudah basah kuyup oleh darah, tapi tambahkan lapisan baru di atasnya. Sebab, mengangkat lapisan yang pertama akan mengganggu proses pembekuan.
- Setelah pendarahan berhenti, gunakan perban bersih untuk menutup luka.
Sementara itu, segera bawa ke fasilitas kesehatan jika:
- Korban mengalami luka dalam
- Ada bagian tubuh yang terpisah
- Darah tetap merembes meski sudah ditekan lama
- Luka berasal dari gigitan hewan atau manusia
- Cedera yang disebabkan tusukan, luka bakar, atau sengatan listrik
- Terdapat dugaan pendarahan arteri
- Pendarahan tidak berhenti
Pastikan ada seseorang yang merawat dan menjaga orang yang terluka selama perjalanan ke rumah sakit atau menunggu ambulans.
3. Kejang
Kejang merupakan aktivitas tak yang tak biasa. Kondisi ini bisa menyebabkan perubahan perilaku, gerakan, atau perasaan.
Tanda dan gejala kejang yang mungkin muncul adalah pandangan kosong ke satu arah, tubuh kaku, gerakan menyentak di sebagian atau seluruh tubuh, mata berkedip cepat, mulut berbusa atau mengeluarkan air liur, hingga nafas yang berhenti sementara.
Adapun pertolongan yang harus dilakukan pada orang yang kejang adalah:
- Baringkan orang yang mengalami kejang di tempat aman. Jauhkan dari benda berbahaya.
- Hindari menggunakan kekerasan saat menahan gerakannya.
- Sanggah kepala dengan bantal atau alas.
- Jangan masukkan benda apapun ke mulutnya selama kejang.
- Posisikan kepala miring ke kanan atau kiri. Hal ini dilakukan untuk mencegah muntahan masuk ke tenggorokan.
- Segera hubungi bantuan medis.
- Selalu dampingi penderita sampai kejangnya berhenti atau sampai petugas medis datang.
4. Tersedak
Kondisi tersedak tidak boleh diremehkan. Saat tersedak, terdapat penyumbatan di tenggorokan. Ini adalah situasi serius yang bisa menyebabkan ketidaksadaran bahkan kematian.
Adapun gejala yang mungkin terlihat adalah terengah-engah, ketidakmampuan berbicara, wajah membiru, gerakan memegang tenggorokan, melambaikan tangan, dan panik.
Penanganan yang bisa dilakukan yaitu manuver Heimlich, caranya dengan dorongan perut yang bisa membantu mengeluarkan apapun yang menjadi penyebab orang tersedak.
Jika kamu menemukan orang dengan gejala tersedak, berikut langkah-langkah manuver Heimlich yang bisa dilakukan:
- Berdiri di belakang orang yang tersedak, condongkan tubuhnya sedikit ke depan. Posisikan satu kakimu di antara dua kakinya agar dia tidak terjatuh.
- Letakkan kedua tangan melingkari pinggang orang yang tersedak.
- Kepalkan tanganmu dan letakkan di antara pusar dan tulang rusuknya.
- Pegang kepalan tangan dengan satu tangan lainnya.
- Tarik kepalan tangan dengan tajam ke belakang dan ke atas di bawah tulang rusuk dalam lima dorongan cepat.
- Ulangi hingga penderita dan benda yang membuatnya tersedak keluar.
- Bagi orang hamil atau gemuk, jangan lakukan dorongan di perut, tapi di dada.
Itulah empat jenis skill pertolongan pertama yang wajib dikuasai. Pelajari dengan baik ya agar kamu bisa membantu sesama saat berada dalam kondisi darurat. Semoga informasi ini bermanfaat, detikers.
(elk/inf)











































