GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kondisi asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan sensasi terbakar di dada dan tenggorokan.
Jika tidak ditangani dengan baik, GERD dapat menyebabkan komplikasi yang serius. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui pertolongan pertama saat asam lambung naik tiba-tiba. Simak penjelasannya berikut ini.
Pertolongan Pertama saat Asam Lambung Naik
Dokter Joe Soliman, Ahli Penyakit Dalam bersertifikat Dewan ABMS. di Cancer Treatment Centers of America, memverifikasi artikel Healthline yang menjelaskan mengenai GERD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah bentuk refluks asam yang kronis dan lebih parah. Refluks asam terjadi ketika isi dari perut Anda naik kembali ke kerongkongan.
Keadaan ini juga disebut regurgitasi asam atau gastroesophageal reflux (GERD). Hal ini terjadi jika Anda memiliki gejala refluks asam lebih dari dua kali seminggu.
Kebanyakan orang dapat mengelola gejala GERD dengan perubahan gaya hidup atau obat-obatan.
Menurut Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal, GERD mempengaruhi sekitar 20% orang di Amerika Serikat. Jika tidak diobati, terkadang dapat menyebabkan komplikasi serius.
Dokter biasanya menyarankan untuk minum obat bebas di apotek. Namun memang semua obat dapat menyebabkan efek samping, sehingga perlu dibicarakan dengan dokter tentang pilihan mana yang terbaik untuk Anda.
Ketika asam lambung naik, seseorang mungkin mengalami sensasi terbakar di dada yang disebut dengan nyeri dada atau heartburn.
Berikut ini adalah beberapa tindakan pertolongan pertama yang dapat dilakukan ketika asam lambung naik.
1. Minum Obat Antasida
Antasida biasanya digunakan untuk gejala refluks asam dan GERD yang sesekali dan ringan. Tetapi jika ternyata Anda mengkonsumsi antasida hampir setiap hari, Anda mungkin memerlukan obat yang lebih kuat.
Oleh sebab itu, sebaiknya jangan konsumsi antasida setiap hari, melainkan sebagai pertolongan pertama saja.
Sebagai upaya perawatan dan pencegahan GERD, Anda perlu mengubah pola makan dan pola hidup menjadi lebih baik.
2. Mengunyah Permen Karet
Air liur sedikit bersifat basa. Mengunyah permen karet setelah makan dapat membantu menetralkan keasaman di mulut dan tenggorokan.
Mengunyah permen karet bisa menjadi pertolongan pertama yang meredakan gejala asam lambung naik, sebab gerakan mengunyah bisa membuat produksi air liur meningkat dan menelan liur lebih banyak.
Tindakan ini bisa mengencerkan dan membersihkan asam lambung di kerongkongan, sehingga gejala asam lambung membaik. Namun memang masih memerlukan penelitian lebih lanjut tentang hal ini.
3. Mengkonsumsi Jahe
Jahe adalah pengobatan rumahan yang umum untuk masalah seperti mual dan asam lambung. Mengolah jahe sebagai minuman seduh bisa menenangkan lambung.
Jahe diketahui mengandung asam fenolik yang dinilai mampu meredakan iritasi pada saluran cerna dan mencegah naiknya asam lambung.
Kandungan zat antiradang di dalam jahe pun dapat meredakan mual yang biasanya juga muncul saat asam lambung naik.
Jika ingin lebih nikmat, Anda bisa beri tambahan madu. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut tentang manfaat jahe sebagai pertolongan pertama saat asam lambung naik.
4. Minum Susu Rendah Lemak
Karena alkalinitas alaminya, susu merupakan pengobatan rumahan lain yang sering disebut-sebut sebagai cara untuk meredakan gejala sakit maag.
Namun, lemak dan protein yang dikandungnya pada akhirnya dapat memperburuk gejala sakit maag setelah susu dicerna.
Guna menanganinya, konsumsi susu rendah lemak mungkin lebih mudah ditoleransi oleh sebagian orang.
5. Longgarkan Pakaian
Saat asam lambung naik, dianjurkan untuk mengendurkan ikat pinggang atau melepas kancing celana yang digunakan.
Ini karena salah satu pemicu asam lambung naik adalah tekanan pada perut akibat dari penggunaan pakaian atau celana yang terlalu ketat.
6. Menegakkan Posisi Duduk
Jika asam lambung naik saat sedang berbaring, cobalah untuk bangun dan duduk tegak. Postur tubuh yang tegak bisa mengurangi tekanan pada katup antara kerongkongan dan lambung, sehingga menghentikan naiknya asam lambung.
7. Meninggikan Posisi Kepala
Apabila naiknya asam lambung terjadi saat malam atau saat waktu tidur tiba, tidurlah dengan posisi kepala lebih tinggi.
Bila perlu, sanggah bagian pinggang dengan bantal agar posisi tidur membentuk sudut 30-45 derajat. Posisi tidur seperti ini bisa meringankan rasa tidak nyaman di perut dan kerongkongan.
8. Mengkonsumsi Madu
Konsumsi madu dapat meringankan gejala asam lambung naik, karena kandungan di dalamnya mampu melindungi dinding kerongkongan dari iritasi, bahkan mengurangi peradangan.
Untuk mendapatkan manfaat madu ini, caranya dengan mengkonsumsi 1 sendok teh madu secara langsung atau bisa juga mencampurnya ke dalam air hangat atau teh.
Penyebab Asam Lambung Naik
Asam lambung naik terjadi ketika asam yang seharusnya berada di lambung (perut) naik ke kerongkongan.
Hal ini terjadi ketika katup antara perut dan kerongkongan tidak bekerja dengan baik atau tidak menutup rapat, sehingga asam lambung naik ke atas.
Meskipun tidak ada penyebab tunggal GERD, adanya mekanisme dalam tubuh Anda yang jika tidak berfungsi dengan baik dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya GERD.
Sfingter esofagus bagian bawah (LES) adalah pita otot melingkar di ujung esofagus Anda. Saat berfungsi dengan benar, ia rileks dan terbuka saat Anda menelan. Kemudian mengencang dan menutup lagi sesudahnya.
Refluks asam terjadi ketika LES Anda tidak mengencang atau menutup dengan benar. Ini memungkinkan cairan pencernaan dan isi lain dari perut Anda naik ke kerongkongan.
Beberapa faktor lain yang dapat memicu asam lambung naik meliputi hal-hal berikut.
1. Konsumsi Makanan dan Minuman Tertentu
Beberapa makanan dan minuman yang dapat memicu asam lambung naik meliputi makanan berlemak, pedas, atau asam, kopi, teh, minuman berkafein, minuman bersoda, dan alkohol.
Hindari makanan yang mengandung banyak lemak dan rasanya pedas. Hindari juga makan dengan porsi banyak, makan terlalu cepat, dan tidur setelah makan.
Berbaring terlalu cepat setelah makan besar dapat memicu asam lambung naik karena makanan yang dicerna tidak cukup mendapatkan gaya gravitasi untuk bergerak turun di saluran pencernaan.
2. Kebiasaan Makan yang Buruk
Kebiasaan makan yang buruk seperti makan terlalu cepat, makan terlalu banyak, atau makan sebelum tidur dapat memicu asam lambung naik. Sering makan dalam porsi besar dapat menyebabkan distensi bagian atas perut.
3. Obesitas atau Kelebihan Berat Badan
Orang yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan lebih rentan mengalami asam lambung naik karena tekanan yang lebih besar pada perut.
4. Kehamilan
Wanita hamil lebih rentan mengalami asam lambung naik karena adanya tekanan yang lebih besar pada perut.
5. Stres dan Kecemasan
Stres dan kecemasan dapat memicu produksi asam lambung yang berlebihan, sehingga menyebabkan asam lambung naik.
6. Merokok
Merokok dapat merusak katup antara perut dan kerongkongan sehingga meningkatkan risiko asam lambung naik.
Upaya pertolongan pertama saat asam lambung naik dapat Anda lakukan. Namun, jika kondisi ini sering terjadi atau disertai gejala yang mengganggu, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Guna mengatasi asam lambung naik, Anda perlu mengubah kebiasaan makan dan memperhatikan pola makan sehat.
Jangan lupa pula mengontrol berat badan, berhenti merokok, berhenti mengonsumsi minuman beralkohol, dan berolahraga secara rutin.
(aau/inf)











































