Kurang tidur memang bikin lemes. Tapi sebaliknya, terlalu banyak tidur seperti yang banyak dilakukan saat musim libur juga bisa memberikan efek serupa.
Normalnya, seseorang membutuhkan tidur selama 7,5 jam dalam sehari. Angka ini bisa bervariasi tergantung banyak faktor, termasuk kualitas tidurnya itu sendiri.
Dikutip dari Business Insider, seorang pakar tidur Dr Michael Breus menjelaskan, kebutuhan tidur selama 7,5 jam merupakan rerata yang berlaku pada orang yang melewati 5 siklus tidur dalam semalam. Masing-masing fase berlangsung selama 90 menit, sehingga didapatkan total 450 menit alias 7,5 jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, bicara soal kualitas tidur maka bukan cuma durasi yang diperhitungkan melainkan siklusnya.
"Fase tidur ketika terbangun adalah yang paling memberikan efek pada apa yang saya sebut sebagai 'sleep hangover'," jelasnya.
Dari kelima fase tidur, REM (Rapid Eye Movement) adalah fase ketika seseorang lebih sulit terbangun dibanding fase 1 dan fase 2. Sebaliknya, fase 3 dan fase 4 adalah fase ketika seseorang paling susah dibangunkan.
Menurut Dr Breus, kelebihan waktu tidur selama 1-2 jam membuat seseorang terbangun pada fase yang normalnya lebih lelap. Dampaknya, orang tersebut terbangun dalam kondisi tidak bugar.
Siklus tidur ini sekaligus juga menjelaskan kenapa power nap alias tidur siang lebih efektif dilakukan dalam waktu singkat. Tidur siang terlalu lama membuat seseorang bangun pada fase yang lanjut, sehingga terkadang malah bikin pusing.
Simak Video 'Mitos atau Fakta: Nutrisi Sayur Hilang Bila Dipanaskan':











































