Bagi pekerja kantoran, meluangkan waktu untuk berolahraga rutin bukan perkara mudah. Jangankan untuk olahraga, untuk tidur dengan durasi ideal pun terkadang waktunya tidak pernah mencukupi.
Bagaimana tidak? Bangun pagi untuk berangkat kerja, pulang sudah larut malam. Tak jarang, sebagian besar waktu habis untuk menembus kemacetan di perjalanan.
Sebagian dari mereka akhirnya memilih menebus kekurangan waktu tidur saat weekend. Hal ini dirasakan oleh Regina (20), seorang Credit Control di sebuah bank di Jakarta. Ia menyebutkan pada saat weekend, ia bisa menghabiskan waktunya seharian untuk tidur. Karena merasa energinya sudah terkuras habis sepanjang pekan, ia tidak kepikiran untuk olahraga. Sudah double capeknya, katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gue mana punya lagi waktu untuk olahraga, paling olahraga gue ya capek di jalan, cara gue untuk simpan energi gue ya dengan cara tidur seharian pas weekend, walaupun memang suka pusing kalo kebanyakan tidur," ungkapnya kepada detikcom, Jumat (22/2/2024).
Tidur seharian saat weekend juga dilakukan oleh Liza (20) seorang pengumpul dan pengolah data di sebuah kantor pemerintahan. Seperti Regina, Liza merasa weekend merupakan satu-satunya kesempatan untuk ia recharge energi.
"So far semenjak kerja, even kebanyakan tidur, gue tetep gak begadang, saking capeknya di kantor pas nyampe rumah gue langsung tidur. Kalo misalnya pas di kantor gue masih ngantuk, biasanya gue hajar minum kopi supaya gue tetep fit," jelas Liza.
Lain halnya dengan Frizki (20). Sebagai seorang jurnalis, ia lebih memprioritaskan olahraga di akhir pekan karena merasa tak pernah sempat melakukannya di hari kerja. Dengan menyempatkan diri olahraga, ia merasa bisa lebih fokus untuk kembali bekerja.
"Kalau udah masuk kerja gue udah nggak ada kesempatan lagi buat olahraga, kalau emang ada paling olahraga kecil aja kayak jogging," katanya.
Praktisi kesehatan olahraga, dr Grace Jocelini Corlesa, MMRS, SpKO, mengatakan tidur seharian maupun olahraga berlebihan di akhir pekan sama bahayanya. Menurutnya, tubuh punya kapasitas yang jika dipaksakan maka akan berdampak pada kesehatan.
"Merapel waktu olahraga dan waktu tidur itu tidak sehat. Tubuh punya waktu kapasitas, tidak bisa diganti dengan sistem merapel meskipun tubuh manusia terus berkembang. Yang jika sistem alami tubuh diganti, maka tubuh akan cepat rusak," tegas dr Grace.
NEXT: Pintar-pintar atur prioritas
Simak Video 'Mitos atau Fakta: Makan Taoge Bantu Tingkatkan Kesuburan Pria':
Tidak ada pilihan lain, menurut dr Grace, kebutuhan olahraga dan tidur yang cukup harus dipenuhi setiap hari. Sesibuk apapun, harus pintar-pintar mengatur prioritas, terlebih jika menyangkut kesehatan.
"Waktu olahraga disesuaikan aja sebelum bekerja/sesudah, kita kan punya 24 jam. Masih ada waktu kosong. Olahraganya ga harus lari, disesuaikan saja sama kemampuan," saran dr Grace.
Olahraga secara rutin, tidak hanya di akhir pekan, juga lebih memungkinkan untuk melakukannya secara bertahap. Risiko cedera kerap mengintai ketika seseorang jarang olahraga, lalu tiba-tiba langsung olahraga berat.
"Start slow go slow, mulai dari intensitas yang ringan, nggak harus yang berat-berat. Konsultasi terlebih dahulu ke Dokter SpKO untuk menentukan apa olahraga yang cocok untuk kita," tandas dr Grace.











































