Menurutnya, kunci utama memulai olahraga lari yang terpenting adalah konsisten. Tidak masalah berapa jarak yang baru ditempuh, semua berawal dari mengubah kebiasaan.
"Saya suka lari dari tahun 2012, dulu pertama kali saya lari karena saya ikut dalam salah satu event kongres, itu saya nggak kuat, baru 300 meter sudah mulai lemas, sudah mulai capek, napasnya. Nah mulai saat itu saya belajar lari dan sampai saat ini saya tekuni," cerita Wamenkes seusai mengikuti ASN Runners CollaboRUN 2024 dengan jarak 5K, Minggu (3/2/2024).
Bagi-bagi Tips Buat Pemula
Wamenkes, yang juga pernah finish di event Boston Marathon, berpesan bagi masyarakat yang ingin memulai olahraga lari, bisa memulainya dengan jalan santai, atau jalan cepat. Tidak perlu memaksakan pace orang lain, sesuaikan dengan level kekuatan masing-masing.
"Jadi tidak ada orang yang tidak bisa lari, ini masalah kebiasaan, pertama-tama kalau nggak bisa lari, jalan dulu, nanti jalan cepat, nanti jalan lari, jalan lari, jalan lari, kemudian lari dengan pace yang sesuai," beber dia.
"Yang penting konsisten, kemudian lakukan bersama-sama dengan komunitas, karena kalau lari-larinya bersama-sama lebih semangat, daripada lari sendiri," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan olahraga seharusnya dilakukan minimal 5 hari dalam seminggu dengan rentang waktu 30 menit.
"Jadi itu nggak boleh berhenti seumur hidup, insha allah kalau terus dilakukan berat badannya bisa normal tekanan darahnya bisa di bawah 130-90. gula darahnya bisa di bawah 5,7 HbA1cnya. Insha allah hidupnya di atas rata-rata usia Indonesia," pungkasnya.
Simak Video "Video: Wamenkes Ungkap Puskesmas Minim Tenaga Medis, 4,6% Tak Punya Dokter"
(naf/naf)