Seorang pria di Los Angeles, Amerika Serikat, berhasil menurunkan berat badan sebanyak 45 kg. Sebelumnya, berat badannya mencapai 115 kg dan mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti sleep apnea dan asam lambung yang parah.
Akibat kondisi itu, pria bernama H Scott Salinas itu tidak bisa tidur, dan kesulitan untuk bernapas.
"Dengan kondisi itu, saya merasa sesak napas, dan dengan refluks asam, saya akan terbangun sambil tersedak muntahan saya sendiri," ungkapnya kepada TODAY.
Istrinya, Tiffany, merasa khawatir dengan kondisi Salinas. Ia pun mencari cara yang bisa membantu suaminya menurunkan berat badam dan kesehatannya.
Sampai pada akhir 2024, berat badannya bisa turun sebanyak 100 pon atau sekitar 45 kg. Masalah tidurnya pun hilang dan memiliki banyak energi untuk bermain serta mengurus putrinya.
Rutin Olahraga dan Jalan Kaki
Ternyata, untuk menurunkan berat badannya, Salinas rutin berjalan kaki dan melakukan angkat beban. Dibantu personal trainer, ia berolahraga sebanyak tiga kali seminggu.
"Dengan latihan beban, Anda membakar kalori dan membangun kekuatan. Berlatih dengan pelatih dapat mendorong keinginan untuk terus berusaha," beber Salinas.
"Berjalan juga menggunakan energi, tetapi tidak terlalu menyiksa," sambungnya.
Awalnya, Salinas menargetkan 10 ribu langkah per hari. Ia terus meningkatkannya hingga mendekati 20 ribu langkah setiap hari.
Untuk memenuhi target, ia akan berjalan 10 ribu hingga 15 ribu langkah saat bermain golf. Selain itu, Salinas juga rutin berjalan-jalan di sekitar rumahnya dari pukul 9 malam hingga tengah malam waktu setempat.
Pada saat keluarganya pindah ke rumah baru, ia mampu mencapai 45 ribu langkah, yang hampir menempuh jarak seperti lari marathon.
Mengubah Pola Makan
Dulu, Salinas dapat bekerja sampai lupa waktu istirahat. Alhasil, ia tidak cukup beristirahat dan tidur dengan nyenyak.
Ketika merasa lemas, Salinas akan beralih mengonsumsi banyak makanan untuk mendapat energi. Ia juga sering minum minuman beralkohol.
"Saya berhenti minum (alkohol). Menurut saya, sangat sulit untuk melakukan perubahan seperti ini saat Anda minum. Minum berarti pola makan yang buruk, dan saat mabuk saya ingin makan makanan yang berminyak dan mengandung karbohidrat," tuturnya.
Selama menjalani program penurunan berat badan, Salinas mengukur konsumsi lemak, karbohidrat, protein, kalori, dan air yang masuk ke dalam tubuhnya. Ia rutin melaporkan apa yang ia konsumsi kepada pelatihnya agar tetap terjaga.
"Sebagian dari itu adalah memahami apa yang diinginkan tubuh. Saya tidak makan berlebihan," kata dia.
"Saya berhati-hati dengan apa yang saya makan dan memperhatikan apa yang terjadi."
(sao/kna)