Asupan energi di bulan puasa tentunya tidak akan sebanyak di bulan-bulan lainnya. Meskipun begitu, olahraga tetap harus dilakukan untuk menjaga kebugaran. Lalu olahraga seperti apa yang disarankan?
Spesialis olahraga dr Andhika Raspati, SpKO mengatakan, butuh adaptasi untuk beraktivitas fisik di bulan puasa, sehingga olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang sangat direkomendasikan. Terlebih jika ingin olahraga sebelum buka puasa.
"Bisa aja kok kita olahraga yang nggak ngeluarin keringat banyak. Misalnya latihan penguatan atau angkat beban kan bisa dilakukan di indoor ber-AC. Dengan gerakan yang nggak terburu-buru," kata dr Dhika saat dihubungi detikcom, Minggu (23/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ingin olahraga pagi jangan pilih olahraga yang bikin banjir keringat, karena nanti bakal dehidrasi," sambungnya.
Terkait waktu berolahraga, menurut dr Dhika tren saat ini dibagi menjadi empat waktu, yakni pagi hari, sore hari, malam setelah berbuka, dan dini hari sebelum sahur. Pada empat waktu ini, menurut dr Dhika memiliki tantangannya masing-masing.
Pada pagi hari, disarankan melakukan olahraga yang ringan karena menghindari dehidrasi. Sementara pada sore hari, boleh-boleh saja melakukan olahraga yang menguras banyak keringat, selama dilakukan dekat dengan waktu berbuka. Namun, tantangan di sore hari adalah kadar gula mulai menurun, sehingga konsentrasi juga ikut melemah.
"Kalau mau olahraga yang habis maghrib, pantangannya ya jangan makan takjil terlalu kalap. Saran saya, lebih baik menghindari olahraga dengan gerakan-gerakan yang eksplosif dan complicated," kata dr Dhika.
"Sama yang lagi nge-tren olahraga sebelum sahur. Cuman tantangannya bisa nggak bangun lebih awal? Yang mana itu akan mengorbankan waktu tidur. Apalagi yang nggak terbiasa tidur setelah salat tarawih, terus harus bangun mungkin jam 3 pagi," tutupnya.
(dpy/up)











































