Bukan Sabotase, Ini Alasan Karyawan Gold's Gym Putuskan Mogok Kerja

Bukan Sabotase, Ini Alasan Karyawan Gold's Gym Putuskan Mogok Kerja

Devandra Abi Prasetyo - detikHealth
Kamis, 17 Jul 2025 06:31 WIB
Bukan Sabotase, Ini Alasan Karyawan Golds Gym Putuskan Mogok Kerja
Foto: detikHealth/Khadijah Nur Azizah
Jakarta -

PT Fit and Health Indonesia atau Gold's Gym menuding beberapa karyawan mereka sebagai dalang tutupnya beberapa cabang klub. Menurut kuasa hukum manajemen, ada tiga oknum karyawan yang melakukan sabotase internal dan menghasut para pekerja lain.

"Upaya perbaikan bisnis ini sangat terganggu oleh sabotase di dalam internal perusahaan yang merugikan perusahaan. Perusahaan menemukan fakta ada tiga oknum dari Personal Trainer (PT) dan customer experience," kata kuasa hukum Gold's Gym Indonesia, Aditya Bagus Anggariyadi di Jakarta Selatan, Selasa (15/7/2025).

Merespons hal ini, kuasa hukum karyawan Albertus Siregar menegaskan penutupan beberapa cabang klub ini karena dua faktor, pertama adalah tunggakan ke landlord atau pemberi sewa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkait penutupan klub oleh oknum seperti yang disampaikan oleh perwakilan manajemen, hal ini bisa dilakukan proses check & recheck ke karyawan dan manajemen gedung/mal terkait," kata Albertus kepada detikcom, Rabu (16/7/2025).

"Untuk klub Gold's Gym Bintaro Xchange misalnya, klub yang seharusnya masih beroperasi ini harus ditutup paksa oleh manajemen/pemilik gedung pada tanggal 16 Juni karena ada outstanding/tunggakan yang belum dibayarkan oleh management. Jadi sama sekali tidak ada unsur sabotase atau penutupan sepihak oleh karyawan," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Faktor kedua, lanjut Albertus, adalah karyawan yang memutuskan untuk mogok kerja. Bukan tanpa alasan, ini karena para pegawai sudah lelah mental, imbas haknya tak kunjung diberikan oleh Gold's Gym.

"Contoh kedua, club Gold's Gym Mall of Indonesia. Hingga tanggal 30 Juni, klub masih buka meskipun situasi sudah tidak kondusif. Tidak ada satu pun perwakilan dari management yang memberikan arahan dan tindakan konkret," kata Albertus.

"Sebuah hal yang wajar, ketika karyawan terutama tim di klub mengalami lelah mental setelah menjadi martir untuk kesalahan yang tidak kami lakukan. Karena tidak ada komunikasi mengenai pembayaran gaji hingga 30 Juni malam hingga 1 Juli, karyawan klub memutuskan untuk tidak bekerja sampai adanya kepastian terkait pembayaran gaji dan komisi," sambungnya.

Albertus menambahkan mengenai klub Gold's Gym The Breeze yang katanya ditutup sepihak oleh karyawan tanggal 25 Juni, itu juga tidak benar. Tanggal 28 Juni, klub masih buka, jadwal kelas group exercise masih berjalan. Karyawan juga masih menyimpan bukti bahwa klub masih beroperasi.




(dpy/up)
Fitness Center Bertumbangan
24 Konten
Gym-gym besar bertumbangan di tengah meningkatnya minat berolahraga. Di sisi lain, gym-gym kelas menengah makin menjamur. Fenomena apakah?

Berita Terkait