Musibah kelaparan di Gaza ternyata sangat berdampak pada para binaragawan di sana. Bahkan, mereka kehilangan berat badan yang sangat mengkhawatirkan.
Salah satunya dialami pria bernama Tareq Abu Youssef saat menyelesaikan latihan singkatnya di sebuah tenda sederhana di Al Mawasi, Gaza. Peralatan yang seadanya membuat setiap gerakan terasa berat. Tubuhnya pun kini jauh lebih lemah setelah kehilangan hampir seperlima berat badannya.
"Berat saya turun dari 72 kg menjadi 58 kg sejak Maret," tutur Abu Youssef, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (26/8/2025).
Pria 23 tahun itu mengatakan penurunan berat badannya terjadi sejak Israel memperketat blokade Gaza, menutup perlintasan perbatasan, dan membatasi masuknya bantuan makanan.
"Kalau makan saja sudah menjadi hal langka di Gaza, maka olahraga bagi binaragawan seperti kami adalah cara menjaga kewarasan," sambungnya.
Abu Youssef kini hanya mampu berlatih 1-2 kali dalam seminggu. Latihannya juga hanya berlangsung sekitar 20-30 menit. Kemampuan untuk angkat bebannya pun ikut menurun drastis, dari 90-100 kg menjadi 40 kg saja.
Tempat berlatih para binaragawan seperti Abu Youssef didirikan di bawah tenda plastik seluas 60 meter persegi, yang digagas oleh Adly Al Assar. Ia merupakan mantan juara angkat besi yang pernah meraih medali emas di kejuaraan Arab 2020-2021.
Pria 55 tahun itu berhasil menyelamatkan 10 dari 30 alat latihan yang ia miliki, sebelum tempat aslinya di Khan Younis hancur akibat serangan udara dari Israel.
"Dulu, kami punya lebih dari 200 orang yang berlatih setiap hari. Sekarang, tinggal sekitar 10 persennya saja," terang Al Assar.
Al Assar juga membenarkan bahwa banyak binaragawan yang kehilangan berat badannya akibat musibah kelaparan. Sebagian besar atlet kehilangan 10-15 kg berat badan, termasuk dirinya yang awalnya 78 kg menjadi 67 kg.
"Semua berubah di masa paceklik ini. Mereka tidak lagi sanggup mengangkat beban seperti dulu," tegasnya.
(sao/kna)