Japanese Walking Vs Lari, Mana yang Lebih Banyak Bakar Kalori?

Japanese Walking Vs Lari, Mana yang Lebih Banyak Bakar Kalori?

Elmy Tasya Khairally - detikHealth
Sabtu, 11 Okt 2025 08:16 WIB
Japanese Walking Vs Lari, Mana yang Lebih Banyak Bakar Kalori?
Foto: Getty Images/AJ_Watt
Jakarta -

Japanese walking atau jalan kaki ala Jepang melibatkan jalan lambat dan cepat secara bergantian. Disebut juga sebagai latihan jalan interval atau Interval Walking Training (IWT), aktivitas ini melibaka jalan lambat dan cepat yang dilakukan masing-masing 3 menit selama setengah jam.

Dikutip dari laman Very Well Health, menurut Direkur Program Magister Sains Pendidikan Gizi di America University, Dara Ford, PhD, RD, Japanese walking ataupun berlari merupakan aktivias kardiovaskular yang memberikan manfaat untuk kesehatan jantung.

"Keduanya dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke, menurunkan tekanan darah, menurunkan risiko diabetes melitus tipe 2, membantu mengelola berat badan, serta meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan," kata Ford.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, lari menawarkan latihan kardiovaskular yang lebih intens, sehingga memberikan manfaat kesehatan jantung yang lebih besar. Namun, beberapa penelitian juga menunjukkan, latihan ketahanan yang berlebihan dan berkepanjangan bisa menyebabkan kerusakan kardiovaskular pada beberapa orang, terutama mereka yang tidak aktif dan memiliki kondisi jantung bawaan.

Pada kesimpulannya, aktivitas apapun yang meningkatkan detak jantung akan bermanfaat bagi ksehaan jantung. Tapi, olahraga yang paling bermanfaat adalah ketika dilakukan secara konsisten.

ADVERTISEMENT

"Jika seseorang menikmati atau bisa menoleransi jalan interval dengan waktu yang signifikan dihabiskan untuk jalan cepat atau lari sepanjang latihan, silakan saja, jika secara medis memungkinkan," kata Ilmuwan penyakit meabolik dan keua departemen nutrisi dan studi makanan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas, Martin Binks, PhD.

"Namun, jangan lupa bahwa Anda juga bisa mencapai tujuan ksehatan melalui jalan kaki dengan intensitas sedang secara konsisten," kata Binks.

Mana yang Lebih Banyak Membakar Kalori?

Secara umum berlari lebih membakar banyak kalori, karena intensiasnya secara konsisten lebih tinggi. Selain itu, berlari juga bisa lebh efisien waktu dalam hal pembakaran kalori.

Lari selama 30 menit kemungkinan akan membakar lebih banyak kalori dibandingkan jalan interval selama 30 menit. Tapi, baik Ford maupun Binks mengingatkan, pembakaran kalori bukanlah satu-satunya manfaat utama dari olahraga.

"Jika seseorang ingin meningkatkan aktivitas fisik dan merasa berjalan lebih menyenangkan daripada berlari, dan akan melakukannya secara konsisten, maka itu adalah pilihan yang lebih tepat," kata Ford.

Mana yang Lebih Mudah Dilakukan?

Menurut Ford, jalan kaki adalah cara termudah untuk memulai. Jika siap untuk intensitas lebih tinggi, maka beralih ke japanese walking adalah cara yang baik untuk meningkatkan intensitas tanpa menimbulkan dampak negatif.

"Jika ada kekhawatiran tentang dampak atau cedera, mengatur durasi atau intensitas interval berjalan adalah cara yang baik untuk menyeimbangkan semuanya," kata Ford.

"Jika itu bukan masalah, dan ada minat untuk beralih ke lari, hal itu harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak meningkatkan kecepatan atau jarak terlalu tiba-tiba," ungkapnya.

Seiring bertambahnya usia, risiko cedera meningkat dan pemulihan pasca latihan menjadi lebih lambat. Jadi, aktivias lari yang berdampak tinggi bisa menjadi lebih berat bagi tubuh.

Penting untuk mendiskusikan rencana aktivitas dengan penyedia layanan kesehatan. Pastikan untuk memiliki alas kaki yang sesuai dan pilih rute berjalan atau berlari yang sesuai dengan kondisi, stabilitas kaki, dan kesehatan sendi.

"Hal yang baik dari jalan interval adalah Anda bisa mendorong diri sedikit lebih keras, bahkan hanya selama beberapa detik atau menit, sambil tetap memerhatikan bagaimana respons tubuh Anda," kata Binks.

"Latihan ini bisa membantu Anda secara bertahap meningkatkan intensitas program jalan kaki seiring waktu," tambahnya.

Jadi, Mana yang lebih baik secara keseluruhan?

Menurut Binks dan Ford, gerakan apapun lebih baik dari pada tidak sama sekali, terutama karena banyak orang yang kurang berolahraga dalam kesehariannya. Tepat atau tidaknya Japanese walking dan berlari ergantung pada kesehatan, tingkat kebugaan, dan preferensi masing-masing.

"Meskipun keduanya meningkatkan hasil kardiovaskular, meningkatkan kekuatan otot dan tulang, serta meningkatkan kesejahteraan psikologis, berjalan adalah aktivitas berdampak rendah , yang mungkin cocok untuk individu dengan cedera atau nyeri sendi," kata Ford.

"Jika itu bukan masalah, berlari memang membakar lebih banyak kalori, semuanya tergantung pada preferensi dan kemampuan pribadi," pungkasnya.

Halaman 5 dari 4


Simak Video "Video: Cerita Menkes Pilih-pilih Olahraga Ternyaman, Renang hingga Lari"
[Gambas:Video 20detik]
(elk/kna)
Tren Japanese Walking
4 Konten
Berbagai tren jalan kaki bermunculan, banyak digemari karena lebih low impact dibanding olahraga lain seperti lari. Salah satu yang diklaim ampuh menurunkan berat badan adalah Japanese Walking.

Berita Terkait