Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ikut menyoroti banyak laporan aparatur sipil negara (ASN) berbadan buncit. Ia meminta para ASN mulai merubah pola hidup dan memperbanyak aktivitas fisik.
"Mesti cek kesehatan gratis nomor satu. Kalau ada yang merah-merah atau kuning, makannya mesti dijaga, tidurnya mesti cukup. Jangan malas gerak," kata Budi di Gedung Kemenkes RI, Rabu (12/11/2025).
Ia mengaku prihatin karena tidak sedikit masyarakat usia produktif, mengalami obesitas akibat kurang bergerak. Padahal, gaya hidup sedentary atau minim aktivitas fisik menjadi faktor risiko berbagai penyakit kronis termasuk diabetes.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ternyata banyak yang dewasa-dewasa, usia produktif, males gerak. Dan terjadi obesitas. Banyak obesitas itu bisa darah tinggi, bisa gula darah tinggi," ujarnya.
"Kalau untuk ASN-nya, masih banyak yang buncit-buncit, nah itu nanti diajak lari sama Wamen. Wamennya kurus-kurus, soalnya sudah cocok," kelakar pria yang akrab disapa BGS.
Lebih jauh, Budi menekankan fokus utama pembangunan kesehatan bukan semata mengobati orang sakit, tetapi menjaga agar masyarakat tetap sehat.
"Dari 280 juta rakyat kita, yang sehat mungkin lebih dari 240 hingga 250 juta. Nah, itu yang harus dijaga jangan sampai sakit. Kadang kita lupa, yang diurus malah yang sakitnya," sorotnya.
Menurut Budi, paradigma pembangunan kesehatan nasional kini mulai diarahkan pada pencegahan dan promotif, bukan hanya kuratif.
"Kalau sudah sakit, kan nggak produktif, nggak bisa kerja, biayanya mahal, harus bayar obat dan rumah sakit. Karena itu, yang sehat harus dijaga supaya tetap sehat," ujarnya.











































