Menurut seksolog dari Universitas Udayana Bali, Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, hal tersebut tidak menjadi masalah karena penggunaan sex toys sama dengan hubungan intim.
"Tidak ada hubungan antara bayi yang di dalam kandungan dengan penggunaan sex toys, bayi yang di dalam kandungan tidak akan kenapa-kenapa, karena penggunaan sex toys sama dengan hubungan intim, fungsi sex toys sama dengan masturbasi," ungkap Prof Wimpie saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (3/12/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedikit berbeda dengan Prof Wimpie, pengamat kesehatan seksual dari Universitas Tarumanegara, dr Andri Wanananda, MS, justru menganjurkan para ibu hamil untuk tidak menggunakan sex toys terlebih dahulu. Ini terutama pada usia kehamilan muda (3-4 bulan).
"Jelasnya, sex toys analog dengan masturbasi dengan objek. Getarannya memicu rangsangan seksual yang mencapai puncaknya yaitu orgasme. Saat itu terjadi gerakan-gerakan vagina dan rahim yang tidak beraturan dapat memicu terjadinya keguguran," terang dr Andri.
Berbeda-beda kondisi setiap ibu hamil, hal yang perlu Anda perhatikan adalah tetap berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dikutip dari Baby Centre, utamakan kesehatan janin dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, terutama jika sebelumnya Anda memiliki riwayat pendarahan vagina atau memiliki masalah dalam kehamilan.
(ajg/vit)











































