Mau Main Kembang Api dan Petasan? Salah-salah Risikonya Luka Bakar

Sehat Menyambut Pergantian Tahun

Mau Main Kembang Api dan Petasan? Salah-salah Risikonya Luka Bakar

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Rabu, 31 Des 2014 16:19 WIB
Mau Main Kembang Api dan Petasan? Salah-salah Risikonya Luka Bakar
Ilustrasi (Foto: Getty Images)
Jakarta - Tak lengkap rasanya menghabiskan malam pergantian tahun tanpa bermain kembang api dan petasan. Tua maupun muda menyukai permainan ini, apalagi percikan api yang dihasilkan juga indah. Akan tetapi di balik keindahan itu, tersimpan risiko bahaya yang patut diantisipasi.

Salah satu risiko yang dimaksud ialah luka bakar. Terkadang bila dimainkan sembarangan atau tidak berhati-hati, bisa-bisa mengakibatkan luka bakar pada tangan atau percikan apinya masuk ke mata. dr Ayu Yuni Andini dari Klinik Cempaka Putih Jakarta pun berbagi pengalamannya.

Menurutnya, kasus luka bakar akibat bermain petasan atau kembang api merupakan insiden yang paling sering ditangani Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit pasca malam tahun baru, di samping kecelakaan lalu lintas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pernah dapat kasus yang sangat disayangkan. Malam tahun baru anak perempuan umur 7 tahun main petasan hingga separuh tubuh bagian atas terbakar," kisahnya kepada detikHealth dan ditulis Rabu (31/12/2014).

Dari situ ia menekankan pentingnya kehati-hatian ketika bermain api seperti ini, meskipun hanya percikannya saja. Begitu juga dengan peran orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka yang bermain kembang api atau petasan secara ketat. "Apalagi kalau jenis kembang apinya berbahaya, misal yang suara ledakannya besar, sebaiknya jauhkan dari jangkauan anak-anak," katanya tegas.

Lantas bagaimana mencegah kemungkinan terburuk ini terjadi? "Jangan bermain kembang api di dalam rumah, cari tempat terbuka. Kalau bisa yang ada sumber airnya, in case something bad happens," timpal dr Meta Hanindita dari RSUD Dr Soetomo Surabaya.

dr Meta menambahkan, saat dinyalakan usahakan jarak pemantik dengan anggota tubuh Anda atau anak-anak cukup jauh atau aman. Bila sudah mati, rendam kembang api ke dalam air sebelum akhirnya dibuang ke tempat sampah.

"Jelaskan juga kepada anak risiko bermain kembang api agar anak lebih berhati-hati," ujarnya saat dihubungi secara terpisah.

Kendati begitu, bila luka bakar kadung terjadi, pertolongan pertama yang tepat untuk mengatasi luka bakar adalah dengan dialiri air selama sekitar 20 menit. "Yang paling benar saat menangani luka adalah dengan mendinginkan luka, menggunakan air mengalir bersuhu sekitar 15 derajat Celcius atau bersuhu ruang," papar dr R Aditya Wardhana SpBP-RE(K), MARS.

Ketua Unit Luka Bakar RSCM tersebut menampik kebiasaan masyarakat untuk menangani luka bakar dengan es batu atau pasta gigi. Sebab penggunaan es batu atau air dingin justru bisa membuat luka bakar menjadi semakin dalam, sedangkan luka bakar yang diolesi mentega atau pasta gigi malah bisa memperparah luka dan menimbulkan infeksi.

"Ini akan lebih efektif jika dilakukan maksimal 1 jam setelah paparan panas ekstrem. Setelah itu segera cek ke dokter, dan jangan sembarangan memberi obat pada luka," tutupnya.

(lil/up)
Sehat Menyambut Pergantian Tahun
15 Konten
Banyak orang yang menunggu malam pergantian tahun dengan begadang sepanjang malam. Nah, agar tubuh tetap sehat di malam tahun baru, yuk simak tipsnya.

Berita Terkait