Salah satu risiko yang dimaksud ialah luka bakar. Terkadang bila dimainkan sembarangan atau tidak berhati-hati, bisa-bisa mengakibatkan luka bakar pada tangan atau percikan apinya masuk ke mata. dr Ayu Yuni Andini dari Klinik Cempaka Putih Jakarta pun berbagi pengalamannya.
Menurutnya, kasus luka bakar akibat bermain petasan atau kembang api merupakan insiden yang paling sering ditangani Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit pasca malam tahun baru, di samping kecelakaan lalu lintas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari situ ia menekankan pentingnya kehati-hatian ketika bermain api seperti ini, meskipun hanya percikannya saja. Begitu juga dengan peran orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka yang bermain kembang api atau petasan secara ketat. "Apalagi kalau jenis kembang apinya berbahaya, misal yang suara ledakannya besar, sebaiknya jauhkan dari jangkauan anak-anak," katanya tegas.
Lantas bagaimana mencegah kemungkinan terburuk ini terjadi? "Jangan bermain kembang api di dalam rumah, cari tempat terbuka. Kalau bisa yang ada sumber airnya, in case something bad happens," timpal dr Meta Hanindita dari RSUD Dr Soetomo Surabaya.
dr Meta menambahkan, saat dinyalakan usahakan jarak pemantik dengan anggota tubuh Anda atau anak-anak cukup jauh atau aman. Bila sudah mati, rendam kembang api ke dalam air sebelum akhirnya dibuang ke tempat sampah.
"Jelaskan juga kepada anak risiko bermain kembang api agar anak lebih berhati-hati," ujarnya saat dihubungi secara terpisah.
Kendati begitu, bila luka bakar kadung terjadi, pertolongan pertama yang tepat untuk mengatasi luka bakar adalah dengan dialiri air selama sekitar 20 menit. "Yang paling benar saat menangani luka adalah dengan mendinginkan luka, menggunakan air mengalir bersuhu sekitar 15 derajat Celcius atau bersuhu ruang," papar dr R Aditya Wardhana SpBP-RE(K), MARS.
Ketua Unit Luka Bakar RSCM tersebut menampik kebiasaan masyarakat untuk menangani luka bakar dengan es batu atau pasta gigi. Sebab penggunaan es batu atau air dingin justru bisa membuat luka bakar menjadi semakin dalam, sedangkan luka bakar yang diolesi mentega atau pasta gigi malah bisa memperparah luka dan menimbulkan infeksi.
"Ini akan lebih efektif jika dilakukan maksimal 1 jam setelah paparan panas ekstrem. Setelah itu segera cek ke dokter, dan jangan sembarangan memberi obat pada luka," tutupnya.
(lil/up)











































