Operasi 'Rombak' Miss V, Adakah Pengaruhnya Untuk Kesehatan Seksual?

Serba-serbi Operasi Miss V

Operasi 'Rombak' Miss V, Adakah Pengaruhnya Untuk Kesehatan Seksual?

Yulida Medistiara - detikHealth
Rabu, 21 Jan 2015 16:34 WIB
Operasi Rombak Miss V, Adakah Pengaruhnya Untuk Kesehatan Seksual?
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Vaginoplasty dan labiaplasty adalah beberapa contoh tindakan operasi bedah plastik yang dapat dilakukan untuk area vagina. Meski bermanfaat untuk mengencangkan dan memperindah vagina, adakah pengaruh operasi ini untuk kesehatan seksual wanita?

dr Andri Wanananda, MS, pengamat kesehatan seksual dari Universitas Tarumanegara mengatakan bahwa operasi bedah plastik vagina memang memiliki beberapa manfaat. Namun, tidak ada kaitannya dengan kepuasan hubungan seksual wanita.

"Untuk aspek kesehatan, misalnya pada gangguan mukosa dinding vagina hingga sulit terjadi lubrikasi (pelendiran) vagina, ada kista pada bibir vagina luar atau dalam (labia mayora dan labia minora), trauma pada vagina akibat kecelakaan," ungkap dr Andri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi untuk menikmati kepuasan hubungan seksual, peranan vaginaplasty belum tentu seperti yang selama ini didambakan oleh perempuan," tambahnya lagi ketika dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (21/1/2015).

Hal senada juga dikatakan oleh psikolog dari Universitas Tarumanagara, Debora Basaria, MPsi. Diakuinya bahwa memang, operasi plastik di bagian vagina bisa menambah kepercayaan diri wanita.

"Hanya saja sekali lagi operasi vagina tidak menjamin juga kualitas hubungan seks. Karena seperti saya bilang banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan seks seseorang, tidak hanya kondisi organ intimnya," paparnya.

dr Andri menjelaskan bahwa kepuasan hubungan seksual ditentukan oleh kualitas kehandalan kedua pasangan, suami dan istri ketika melakukan hubungan intim. Didukung pula oleh kebugaran jasmani dan kebugaran psikisnya (tidak sedang stres).

Selanjutnya, kedua pasangan harus mampu melalui proses bercinta yang dimulai dengan fase foreplay, excitement (arousal), plateau (sexual tension), orgasm (puncak kenikmatan seksual) dan resolution (relaksasi organ vital sebagai akhir proses hubungan seksual).

Namun jika memang ingin melakukan operasi bedah plastik vagina, Debora mengatakan bahwa hal tersebut sah-sah saja dilakukan. Yang terpenting, keputusan untuk melakukan operasi merupakan hasil diskusi kedua pasangan, bukan hanya salah satu pihak saja.

"Keputusan utk melakukan operasi sebaiknya merupakan hasil diskusi atau pembicaraan antar pasangan. Biasanya juga sudah merupakan hasil konsultasi pasangan tersebut dengan dokter. Sehingga semua konsekuensi pasca operasi juga sudah diketahui. Karenanya diharapkan kondisi psikologis kedua pasangan pun siap," pungkasnya.

(mrs/vit)
Serba-serbi Operasi Miss V
13 Konten
Menjalani operasi miss V menjadi salah satu cara bagi wanita untuk menyempurnakan organ intimnya. Prosedurnya tidak ribet, hanya saja menguras kocek yang cukup dalam

Berita Terkait