Jangan Khawatir, Kejang Epilepsi Bisa Dikontrol dengan Minum Obat

Jangan Khawatir, Kejang Epilepsi Bisa Dikontrol dengan Minum Obat

- detikHealth
Kamis, 29 Jan 2015 18:30 WIB
Jangan Khawatir, Kejang Epilepsi Bisa Dikontrol dengan Minum Obat
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Meskipun faktanya sampai saat ini obat untuk menyembuhkan kejang akibat epilepsi belum ditemukan, namun setidaknya kondisi ini masih bisa dikontrol dengan rutin mengonsumsi obat minimal selama 2 tahun.

Menurut neurolog dari RS Cipto Mangunkusumo, dr Fitri Octaviana Sumantri, SpS(K), M.Pd.Ked, tujuan penatalaksanaan epilepsi memang lebih mengarah pada pengontrolan kekambuhan kejang.

Baca juga: Kisah Siti, Epilepsinya Tak Lagi Kambuh Setelah Rutin Berobat di Puskesmas

"Obat-obatnya saat ini belum ada yang menghilangkan kejang. Tapi dengan mengontrol kekambuhan, kita berharap kejangnya tidak timbul lagi," ujar dr Fitri dalam seminar media: 'Unmask Epilepsy!' yang diselenggarakan di Hotel Double Tree, Jl Pegangsaan Timur, Jakarta, Kamis (29/1/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum memberikan obat, dokter harus mempertimbangkan beberapa hal terlebih dahulu. Alasannya, obat yang diberikan harus sesuai dengan kondisi kejang yang dialami oleh pasien. Sayangnya masih banyak pasien yang justru enggan minum obat sehingga kejangnya bisa kambuh lagi.

"Kualitas hidup meningkat kan kalau pasien tidak kejang. Nah, tidak kejang itu ya kalau pasien minum obat. Oleh sebab itu kita harus meyakinkan pasien supaya dia mau minum obat," tuturnya.

Baca juga: Kena Epilepsi Ekstrem, Bocah 2 Tahun Ini Bisa Kejang 16 Kali Sehari

Sependapat dengan dr Fitri, Dr dr Irawan Mangunatmadja, SpA(K) dari RS Cipto Mangunkusumo juga menyebutkan bahwa pemberian obat epilepsi bersifat individual dan bergantung pada masing-masing pasien, tidak bisa disamaratakan. "Obat satu macam belum tentu bisa efeknya sama," pungkasnya.

Meskipun bergantung pada kondisi pasien juga, namun kemungkinan pasien bisa terkontrol kejangnya setelah rutin mengonsumsi obat anti epilepsi (OAE) selama 2 tahun.

(ajg/vit)

Berita Terkait