Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengakui adanya peningkatan kasus demam berdarah dengue di awal 2015. Namun hingga kini belum ada laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) dari 4 kabupaten dan 1 kotamadya di wilayah ini.
"KLB belum ada laporan. Kita tetap waspada, tapi mudah-mudahan tidak (KLB)," kata Kepala Bidang Pengedalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Dinkes DIY, drg Daryanto Chadorie, BSc, MKes, saat ditemui detikHealth, Selasa (3/2/2015).
Hingga awal Februari, drg Daryanto mengatakan ada 270 kasus DBD yang sudah dilaporkan. Meski belum final, angka ini diperkirakan meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 235 kasus di Januari 2014 dan 355 kasus di Februari 2014.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait siklus DBD 5 tahunan yang diprediksi memuncak di 2015, drg Daryanto membandingkannya dengan tren beberapa tahun terakhir. Di 2010, tercatat sekitar 5 ribu kasus DBD di wilayahnya. Ledakan kasus juga terjadi di 2013 yakni 3 ribuan kasus, lalu turun menjadi 1.776 kasus di 2014.
"Ini kan berarti belum sampai lima tahun, sudah ada ledakan lagi, kemudian menurun lagi di tahun berikutnya," lanjut drg Daryanto.
Sementara itu, catatan Dinkes Kabupaten Sleman juga belum menunjukkan peningkatan jumlah kasus yang signifikan. Namun demikian, imbauan untuk mencegah merebaknya kasus DBD tetap gencar dilakukan mengingat curah hujan yang tinggi di awal tahun ini.
"Jadi selain pemberantasan sarang nyamuk, kami mengimbau agar masyarakat menguras tandon minimal 1-2 kali dalam seminggu karena perkembangbiakannya di musim hujan yang kelembabannya tinggi ini sangat cepat," kata Kepala Dinkes Kabupaten Sleman, dr Mafilindati Nuraini, MKes.
Baca juga: Tak Kenal Siklus DBD 5 Tahunan, Kemenkes Tetap Komunikasi dengan BMKG
(up/vit)











































