Kemenkes Pastikan HIV Tidak Menular Melalui Pakaian Bekas

Pakaian Bekas dan Kesehatan

Kemenkes Pastikan HIV Tidak Menular Melalui Pakaian Bekas

- detikHealth
Rabu, 04 Feb 2015 10:48 WIB
Kemenkes Pastikan HIV Tidak Menular Melalui Pakaian Bekas
ilustrasi (Foto: thinkstock)
Jakarta -

HIV (Human Imunodeficiency Virus) bisa menular melalui tiga cara yakni lewat darah, cairan kelamin, dan dari ibu ke anak. Sehingga tidak tepat jika HIV disebut-sebut bisa menular melalui pakaian bekas.

"Sampai saat ini penularan HIV hanya melalui tiga cara tersebut. Selain itu, virus HIV hanya bisa hidup di tubuh manusia, jadi begitu keluar dari tubuh manusia dia akan mati," tegas dr Endang Budi Hartuti dari Subdit AIDS dan PMS Kemenkes RI.

Baca juga: Soal Baju Bekas Bisa Tularkan HIV, Menteri Gobel Sampaikan Klarifikasi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Virus tersebut punya survival yang tidak begitu bagus ketika sudah berada di luar tubuh manusia," imbuh dr Endang saat dihubungi detikHealth, Rabu (4/2/2015).

Pun ketika cairan kelamin seperti sperma atau darah menempel di pakaian dan sudah kering, virus tidak akan menular. Apalagi, mengingat butuh waktu beberapa lama pakaian bekas bisa sampai di tangan pembeli. Sehingga, bisa dipastikan virus sudah mati.

dr Endang juga menekankan sampai sekarang belum pernah ada kasus yang tercatat oleh Kemenkes bahwa penularan HIV bisa terjadi lewat penggunaan pakaian bekas. Sebab, hanya melalui kontak darah seperti penggunaan jarum suntik bersama, cairan kelamin (hubungan seksual), dan dari ibu ke anaklah HIV bisa menular.

Meski demikian, dr Endang mengimbau ketika masyarakat membeli pakaian bekas, ada baiknya cucilah terlebih dahulu. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari penularan penyakit lain yang kemungkinan bisa terjadi, misalnya penyakit kulit.

Baca juga: ARV Sedini Mungkin pada Ibu Turunkan Risiko Penularan HIV ke Anak

"Tapi bukan HIV lho ya, untuk menghindari kemungkinan penularan penyakit lainnya karena sekali lagi, HIV itu kan human immunodeficiency virus, human, jadi dia hanya bisa hidup di dalam tubuh manusia," pungkas dr Endang.

Sebelumnya, dalam wawancara dengan media Menteri Gobel menyebut pakaian bekas impor bisa menularkan berbagai penyakit termasuk penyakit kulit dan infeksi HIV. Selama ini Indonesia memang melarang impor pakaian bekas karena membuat industri tekstil beskala kecil di dalam negeri tidak berkembang. Namun kemudian Menteri Gobel segera menyampaikan maaf dan klarifikasi.

(rdn/vit)

Berita Terkait