Kepala Puskesmas Kelurahan Rawa Buaya, drg Christina Pindi, mengatakan hingga saat ini belum ada pasien di Rawa Buaya yang positif terinfeksi leptospirosis. Meski begitu, ia mengimbau kepada orang tua untuk mencegah anak bermain di genangan air karena bisa jadi genangan air banjir tercampur dengan kencing tikus.
"Belum ada kasus leptospirosis di sini ya. Cuma kita imbau kepada orang tua untuk mencegah anaknya nyebur-nyebur di genangan banjir. Kalau lecet kena beling, nanti virusnya bisa masuk ke tubuh lewat situ," ungkap drg Christina, ditemui di Posko Kesehatan Pengungsi Banjir di Vittoria Residence, Jl Daan Mogot, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (11/2/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya melalui luka lecet, infeksi leptospirosis juga bisa terjadi lewat selaput mata. Gejala awalnya, mata anak akan berubah warna menjadi kekuning-kuningan.
Terakhir, ia mengatakan kepada masyarakat yang rumahnya terendam banjir untuk selalu rajin membersihkan rumah dengan karbol. Karbol dikatakannya tak hanya digunakan untuk mengepel lantai, namun juga harus digunakan ketika membersihkan dinding, kaca, pintu dan jendela rumah.
"Karbol bisa menghilangkan kencing tikus ya, karena sangat mungkin tidak hanya menempel di lantai tapi juga di dinding, kaca jendela atau pintu," tuturnya.
(mrs/vit)











































