Soal Obat Anestesi Bermasalah, Dirut Kalbe Sampaikan Penjelasan

Obat Anestesi Bermasalah

Soal Obat Anestesi Bermasalah, Dirut Kalbe Sampaikan Penjelasan

- detikHealth
Selasa, 17 Feb 2015 23:53 WIB
Soal Obat Anestesi Bermasalah, Dirut Kalbe Sampaikan Penjelasan
Dirut Kalbe Farma Irawati Setiady (dok: Uyung / detikHealth)
Jakarta -

Penarikan dua produk obat buatan Kalbe Farma memunculkan beragam spekulasi. Terlebih, penarikan dilakukan menyusul dua kasus pasien meninggal di RS Siloam Karawaci, Tangerang setelah diberi salah satu produk yang ditarik, yakni anestesi Buvanest Spinal.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menduga isi obat tertukar. Buvanes Spinal yang disuntikkan pada pasien seharusnya berisi Bupivacaine 0,5 persen, namun ternyata berisi Asam Tranexamat yang berfungsi sebagai pengental darah.

Kepada wartawan, Direktur Utama PT Kalbe Farma Irawati Setiady mengaku sangat prihatin atas kejadian tersebut. Pihaknya langsung menarik produk obat yang diduga bermasalah pada 12 Februari 2015 sebagai langkah preventif agar konsumen terlindungi secara maksimal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Produk yang diduga adalah Buvanest Spinal. Produk ini adalah produk yang sangat spesifik dan hanya digunakan di rumah sakit oleh dokter spesialis serta harus dengan resep dokter. Jadi tidak dijual bebas," kata Irawati, dalam jumpa pers di Hotel Akasia, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (17/2/2015).

Baca juga: 2 Pasien Meninggal Usai Disuntik Anestesi, RS Siloam Yakin Sesuai Prosedur

Corporate Secretary PT Kalbe Farma Vidjongtius mengaku telah melakukan pemeriksaan terhadap sampel obat yang diduga bermasalah. Pada sampel dari salah satu rumah sakit ditemukan ada ketidaksesuaian label, namun pada retain sample tidak ditemukan masalah serupa.

BPOM bersama dengan Kementerian Kesehatan saat ini tengah melakukan investigasi terkait kasus ini. Temuan hasil investigasi rencananya akan dipublikasikan dalam jumpa pers pada Rabu siang (18/2/2015), bertempat di Gedung Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Soal Penarikan Obat, IDI Harap Semua Terbuka dan Bertanggung Jawab

(up/vit)

Berita Terkait