Bayi kembar ini berjenis kelamin laki-laki. Masing-masing diberi nama Abdullah dan Abdulrahman. Keduanya berasal dari Yaman, dan sengaja dikirim ke King Abdulaziz Medical City, Riyadh untuk menjalani operasi pemisahan.
Setelah dilakukan pemeriksaan awal, barulah tim dokter mengetahui bahwa si kembar ternyata berbagi sejumlah organ, di antaranya usus, tulang panggul dan sistem urinoir. Dengan kondisi si kembar yang seperti ini, tim dokter mengatakan meraka hanya punya peluang untuk hidup sebesar 60-70 persen saja, apalagi tubuh keduanya saling bergantung satu sama lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Operasi akhirnya dilangsungkan akhir pekan lalu, di bawah pimpinan mantan menteri kesehatan Arab Saudi, Dr Abdullah Al-Rabeeah, dengan melibatkan 25 pakar dari berbagai disiplin ilmu, seperti dokter anak, dokter orthopaedi, dokter bedah plastik, dokter ahli urologi, dokter ahli anestesi serta para perawat.
Namun operasi pemisahan si kembar asal Yaman ini nyatanya berhasil dilakukan 'hanya' dalam waktu 9 jam saja, meskipun tim dokter mengakui bahwa untuk memisahkan tubuh si kembar mereka harus melakukannya dalam 9 tahapan yang rumit.
"Setelah dipisahkan, keseluruhan tim dibagi menjadi dua untuk melakukan rekonstruksi terhadap si kembar, sehingga mereka dapat hidup dengan tubuh masing-masing," kata jubir rumah sakit, seperti dikutip dari Mirror, Kamis (5/3/2015).
Selepas operasi dinyatakan berhasil, keduanya kini menjalani pemulihan di unit perawatan intensif anak di King Abdulaziz Medical City. Dan menurut laporan tim medis, peluang si kembar untuk bertahan hidup bisa meningkat dari yang semula hanya diprediksi sebesar 60-70 persen sebab si kembar berhasil dipisahkan lewat operasi.
Ini adalah untuk ke-35 kalinya tim bedah dari King Abdulaziz Medical City menggelar operasi pemisahan kembar siam sejak tahun 1990. Pasien yang mereka tangani berasal dari berbagai negara, di antaranya Sudan, Yaman, Malaysia, Filipina, Polandia, Maroko hingga Irak.
Sedangkan minggu lalu, tim bedah dari Texas Children's Hospital sukses memisahkan kembar siam Knatalye Hope dan Adeline Faith Mata yang dempet di bagian dada dan perut.
"Operasi pemisahan kembar thoraco-omphalo-ischiopagus dengan konfigurasi khusus ini untuk pertama kalinya dinyatakan berhasil," kata ketua tim bedah, Dr Darrell Class bangga. Operasinya sendiri berlangsung selama 26 jam dengan melibatkan 26 tim medis, termasuk 12 ahli bedah, 6 dokter ahli anestesi dan 8 perawat bedah.
Baca juga: Lahirkan Kembar Siam dengan Satu Jantung, Ibu Tolak Bayinya Dioperasi
(Rahma Lillahi Sativa/Nurvita Indarini)











































