Ini Dia 6 Hal yang Diklaim Sama Nyerinya dengan Melahirkan

Ini Dia 6 Hal yang Diklaim Sama Nyerinya dengan Melahirkan

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Minggu, 22 Mar 2015 16:04 WIB
Ini Dia 6 Hal yang Diklaim Sama Nyerinya dengan Melahirkan
Jakarta -

Dari luar, wanita boleh saja terlihat lemah dan rapuh. Namun konon pria sekuat apapun takkan sanggup bertahan dari rasa sakitnya melahirkan, yang lazimnya dialami oleh setiap wanita. Lantas benarkah rasa sakit pada saat melahirkan merupakan yang terburuk?

Seorang ahli psikologi rasa sakit dari Stanford University, Beth Darnall, PhD menerangkan rasa sakit itu sendiri sebenarnya relatif dan bersifat personal. "Proses neurologis yang menghasilkan rasa sakit itu sebenarnya sama saja, apapun gendernya. Hanya saja wanita merasa lebih kesakitan ketika mengalaminya," terang Darnall.

Sedangkan pria merasakan sakit dengan intensitas yang lebih rendah, jadi semisal dua-duanya mencoba rasanya melahirkan, maka tetap saja wanita akan merasakan sakit yang lebih akut ketimbang pria.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Tes Rasakan Sakit, RS di China Beri Kesempatan 'Melahirkan' Untuk Pria

Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang dapat dikatakan memiliki 'kesakitan' yang hampir mirip dengan melahirkan, bahkan terkadang melampauinya. Berikut paparannya, seperti dikutip dari Men's Health, Minggu (22/3/2015).

Ini Dia 6 Hal yang Diklaim Sama Nyerinya dengan Melahirkan

1. Batu ginjal

Pada penderita batu ginjal, biasanya akan terasa nyeri yang parah di bagian samping, belakang, serta bawah tulang rusuk. Lantas nyerinya akan menyebar hingga ke perut bawah dan pangkal paha. Saat pipis pun akan terasa sakit.

Darnall menjelaskan sebagian besar pria mungkin takkan sanggup menahan sakitnya melahirkan. "Tapi tidak menutup kemungkinan bila rasa sakit yang ditimbulkan batu ginjal pada seseorang sama besarnya dengan proses melahirkan," katanya.

Kebetulan saudara perempuan Darnall pernah melahirkan, juga mengidap batu ginjal. Ketika ditanya lebih sakit mana, tanpa ragu-ragu sang kerabat menjawab batu ginjal lebih menyakitkan, tapi ia tidak memungkiri jika melahirkan juga sangat buruk.

2. Sakit kepala klaster

Dr Paul Christo, pakar rasa sakit dari Johns Hopkins Hospital mengungkapkan ada beberapa pasiennya yang mengidap sakit kepala klaster dan mereka mengaku sakitnya melebihi luka bakar ataupun melahirkan.
 
Sakit kepala klaster hampir mirip dengan migrain karena terpusat pada salah satu sisi kepala, terutama di sekitar mata. Biasanya rasa sakitnya akan berlangsung selama tiga jam atau lebih. Dr Christo menambahkan, kondisi ini bisa dialami siapa saja, namun sejauh ini lebih banyak menyerang pria.

3. Trigeminal Neuralgia

Ini adalah sebuah gangguan neuropati yang diakibatkan oleh peradangan pada saraf trigeminal yang ada di kepala. Saraf ini membentang dari mata hingga ke rahang. Darnall mengatakan nyeri akibat trigeminal neuralgia sangatlah hebat.

"Dan berbeda dengan nyeri pada saat melahirkan, Anda tak dapat menahannya. Pilihan pengobatannya pun terbatas serta tidak bisa dihilangkan dengan obat semacam epidural," terangnya. Tak heran bila penderita trigeminal neuralgia seringkali terpikir untuk bunuh diri karena tak kuasa menahan rasa sakitnya.

4. Complex Regional Pain Syndrome

Darnall menjelaskan bahwa sindrom nyeri ini biasanya muncul setelah operasi. Gejala utamanya antara lain rasa nyeri yang tajam dan melemahkan.

"Bahkan karena nyerinya seringkali tak terkontrol, pasien bisa minta dokter untuk mengamputasi bagian tubuh mereka. Dan percaya atau tidak, kadangkala amputasi merupakan solusi terbaik untuk mengatasi sindrom ini," imbuhnya.

5. Luka bakar berat

Bukan hanya karena luka bakar tingkat tiga, Dr Christo mengatakan luka bakar tingkat berapapun bisa menimbulkan rasa sakit yang menyiksa namun juga berkelanjutan. Dan baginya, sakit karena luka bakar sebanding dengan sakitnya melahirkan.

"Sebab untuk bisa pulih dari luka bakar dibutuhkan beberapa tahapan yang semuanya menyakitkan, yaitu pengambilan jaringan yang rusak, penggantian perban, peregangan kulit, hingga pencangkokan kulit," jelasnya.

6. Pudendal Neuralgia

Ini sebenarnya nama lain untuk nyeri hebat pada pantat. Penyebabnya seringkali sepele seperti terjatuh. Kebanyakan penderitanya adalah pria. Masalahnya, Darnall mengungkapkan bahwa kondisi ini bisa menyebabkan penis berikut skrotum mereka menjadi mati rasa.

Bahkan sebuah studi yang dipublikasikan Journal of the Canadian Chiropractic Association di tahun 2010 mengatakan, nyeri pada kemaluan pria akibat pudendal neuralgia bersifat terus-menerus dan membahayakan.
Halaman 2 dari 7
Pada penderita batu ginjal, biasanya akan terasa nyeri yang parah di bagian samping, belakang, serta bawah tulang rusuk. Lantas nyerinya akan menyebar hingga ke perut bawah dan pangkal paha. Saat pipis pun akan terasa sakit.

Darnall menjelaskan sebagian besar pria mungkin takkan sanggup menahan sakitnya melahirkan. "Tapi tidak menutup kemungkinan bila rasa sakit yang ditimbulkan batu ginjal pada seseorang sama besarnya dengan proses melahirkan," katanya.

Kebetulan saudara perempuan Darnall pernah melahirkan, juga mengidap batu ginjal. Ketika ditanya lebih sakit mana, tanpa ragu-ragu sang kerabat menjawab batu ginjal lebih menyakitkan, tapi ia tidak memungkiri jika melahirkan juga sangat buruk.

Dr Paul Christo, pakar rasa sakit dari Johns Hopkins Hospital mengungkapkan ada beberapa pasiennya yang mengidap sakit kepala klaster dan mereka mengaku sakitnya melebihi luka bakar ataupun melahirkan.
 
Sakit kepala klaster hampir mirip dengan migrain karena terpusat pada salah satu sisi kepala, terutama di sekitar mata. Biasanya rasa sakitnya akan berlangsung selama tiga jam atau lebih. Dr Christo menambahkan, kondisi ini bisa dialami siapa saja, namun sejauh ini lebih banyak menyerang pria.

Ini adalah sebuah gangguan neuropati yang diakibatkan oleh peradangan pada saraf trigeminal yang ada di kepala. Saraf ini membentang dari mata hingga ke rahang. Darnall mengatakan nyeri akibat trigeminal neuralgia sangatlah hebat.

"Dan berbeda dengan nyeri pada saat melahirkan, Anda tak dapat menahannya. Pilihan pengobatannya pun terbatas serta tidak bisa dihilangkan dengan obat semacam epidural," terangnya. Tak heran bila penderita trigeminal neuralgia seringkali terpikir untuk bunuh diri karena tak kuasa menahan rasa sakitnya.

Darnall menjelaskan bahwa sindrom nyeri ini biasanya muncul setelah operasi. Gejala utamanya antara lain rasa nyeri yang tajam dan melemahkan.

"Bahkan karena nyerinya seringkali tak terkontrol, pasien bisa minta dokter untuk mengamputasi bagian tubuh mereka. Dan percaya atau tidak, kadangkala amputasi merupakan solusi terbaik untuk mengatasi sindrom ini," imbuhnya.

Bukan hanya karena luka bakar tingkat tiga, Dr Christo mengatakan luka bakar tingkat berapapun bisa menimbulkan rasa sakit yang menyiksa namun juga berkelanjutan. Dan baginya, sakit karena luka bakar sebanding dengan sakitnya melahirkan.

"Sebab untuk bisa pulih dari luka bakar dibutuhkan beberapa tahapan yang semuanya menyakitkan, yaitu pengambilan jaringan yang rusak, penggantian perban, peregangan kulit, hingga pencangkokan kulit," jelasnya.

Ini sebenarnya nama lain untuk nyeri hebat pada pantat. Penyebabnya seringkali sepele seperti terjatuh. Kebanyakan penderitanya adalah pria. Masalahnya, Darnall mengungkapkan bahwa kondisi ini bisa menyebabkan penis berikut skrotum mereka menjadi mati rasa.

Bahkan sebuah studi yang dipublikasikan Journal of the Canadian Chiropractic Association di tahun 2010 mengatakan, nyeri pada kemaluan pria akibat pudendal neuralgia bersifat terus-menerus dan membahayakan.

(lll/up)

Berita Terkait