"Masalah gigi seperti crowding (gigi berjejal), diastema (gigi berjarak), open bite (gigitan terbuka), deep bite (gigitan dalam), cross bite (gigitan silang), dan edge to edge (gigitan tepi lawan tepi)," tutur drg Oktri Manesa dari Oktri Manesa Dental Clinic dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Senin (13/4/2015).
Penyebab masalah gigi itu bermacam-macam. Bisa karena faktor genetik atau keturunan, gigi susu yang telat dilakukan pencabutan padahal gigi permanen sudah tumbuh alias persistensi), dan gigi susu yang hilang terlalu dini atau premature loss.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gigi Renggang, Perlukah Dirapatkan?
Nah, jenis kawat gigi juga bermacam-macam. Ada metal braces, ceramic braces, sapphire braces, lingual braces, damon braces, dan invisalign. Menurut drg Oktri, secara fungsi kawat-kawat gigi tersebut memiliki fungsi yang kurang lebih sama yaitu untuk merapikan gigi. Bedanya hanya estetiknya saja.
Sementara itu secara garis besar terdapat 2 macam kawat gigi yakni yang permanen (fix) dan lepasan (lepas pasang). Kawat gigi lepas pasang dalam dunia kedokteran disebut retainer, biasanya digunakan untuk kasus-kasus yang mudah atau kasus-kasus tertentu dan digunakan untuk pasien pasca perawatan fix orthodontic.
"Cara kerja kawat gigi sesuai teori dan prosedur yang benar, pada awalnya gigi dibuat sesuai dengan lengkung rahang yangg bagus menggunakan jenis kawat niti, jadi pergerakan gigi mengikuti lengkung rahang yang sesuai dengan bentuk lengkung kawat niti," terang drg Oktri.
Baca juga: Hati-hati, Pasang Behel Palsu Bisa Bahayakan Kesehatan Mulut
(Nurvita Indarini/Nurvita Indarini)











































