Ibu kai, Rachel (37) mengatakan di usia 4 tahun, putrinya itu tidak mau mengenakan gaun. Kai juga ingin rambutnya dipotong pendek saat ia berumur 6 tahun. Hingga saat ia berusia 9 tahun, Kai memberanikan diri berkata pada ibunya bahwa dia adalah seorang anak laki-laki.
"Saat ini, di usia 10 tahun, Kai menjalani terapi hormon untuk menghentikan masa pubertasnya menjadi seorang wanita. Dulunya saat balita, dia cuma ingin main bola dan tidak tertarik dengan hal-hal yang feminin. Padahal, saya sering memakaikannya rok dan menguncir rambutnya," kisah Rachel dikutip dari berbagai sumber, Jumat (17/4/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Siapa Sangka, Remaja Putri 14 Tahun Ini Dulunya Adalah Bocah Laki-laki
Apalagi, menurut catatan NHS, jumlah transgender di bawah 11 tahun meningkat empat kali lipat sejak tahun 2009. Selain membawa putranya menjalani terapi hormon, Rachel juga berusaha berbicara dengan pihak sekolah tentang perubahan Kai. Untungnya, pihak sekolah mau menerima kondisi Kai.
Bahkan, pihak sekolah memberi edukasi kepada orang tua dan murid tentang transgender. Setelah menjalani terapi hormon, Rachel juga sudah memberi tahu seluruh orang tua murid bahwa Kai kini adalah seorang anak laki-laki.
"Setelah menjadi apa yang dia inginkan, Kai makin membaik dan bahagia. Prestasinya di sekolah pun meningkat. Saya yakin ini semua berkat dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitarnya. Nanti saat usianya 16 tahun, ia akan menjalani beberapa operasi agar ia bisa menjadi anak lelaki seutuhnya," tutur Rachel yang sehari-harinya menjalankan usaha jus ini.
Baca juga: Terlihat Macho, Nyatanya Pembuat Film Ini Dulunya Adalah Anak Perempuan
(rdn/vit)











































