Ingat, Melakukan Aktivitas Fisik Tidak Sama dengan Berolahraga

Ingat, Melakukan Aktivitas Fisik Tidak Sama dengan Berolahraga

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Kamis, 23 Apr 2015 16:46 WIB
Ingat, Melakukan Aktivitas Fisik Tidak Sama dengan Berolahraga
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Pada dasarnya aktivitas fisik merupakan kegiatan seperti berlari, bermain, lompat dan tidak terstruktur mencakup kegiatan sehari-hari yang mengeluarkan energi. Namun, seringkali orang beranggapan ketika sudah melakukan aktivitas fisik maka dapat dikatakan juga sudah berolahraga. Padahal tidak seperti itu kenyatannya.

Di sela-sela Workshop 'Pola Aktivitas dan Gizi Seimbang untuk Tumbuh Kembang Anak yang Optimal' di Double Tree Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (23/4/2015), dr Sophia Hage, Residen Kedokteran Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menuturkan salah satu aktivitas fisik adalah olahraga. Lantas apa bedanya?

Baca juga: Olahraga untuk Perut Buncit yang Bisa Dilakukan di Kamar

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau aktivitas fisik kan lebih tidak terstruktur ya, sedangkan olahraga itu direncanakan, bertujuan misalnya untuk menurunkan berat badan atau menjaga kebugaran, kemudian olahraga itu terukur misalnya melalui denyut nadi," tutur dr Sophia.

"Jadi misalnya mengerjakan pekerjaan rumah termasuk olahraga? Tidak. Atau jalan dari halte busway ke kantor, itu juga belum bisa disebut olahraga," lanjutnya.

Sehingga, dapat dikatakan berolahraga sudah pasti melakukan aktivitas fisik, sebaliknya melakukan aktivitas fisik belum tentu disebut berolahraga. Dalam keseharian, saat melakukan olahraga, sering pula orang beranggapan ketika sudah banyak keringat yang keluar, maka aktivitas fisiknya cukup tinggi.

Menanggapi hal ini, dr Sophia menekankan hal itu bukanlah indikator tepat. "Fisiologis orang kan berbeda, respons terhadap suhu dan metabolisme masing-masing orang berbeda," tutur dr Sophia.

dr Sophia menekankan perlu tambahan olahraga sebagai bentuk aktivitas fisik karena olahraga memiliki tujuan tertentu dan ada parameter yang bisa diukur. Tak hanya bagi orang dewasa, pada anak-anak olahraga juga bisa menurunkan risiko kesehatan seperti diabetes, obesitas, serta penyakit kardiovaskular. Kapasitas jantung, otot, tulang, dan paru-paru mereka pun lebih kuat.

"Anak bisa tumbuh tinggi dan bugar dan kecerdasannya meningkat. Penting juga ya olahraga di luar ruangan karena tubuh kan kena sinar matahari sehingga bisa memproses vitamin D yang membantu pertumbuhkan tulang/ Lakukan sebaiknya sebelum jam 10 pagi, paling sedikit dilakukan dengan akumulasi waktu satu jam, setiap hari," tutur dr Sophia.

Baca juga: Ini Dia 5 Manfaat Melakukan Olahraga di Luar Ruangan

(Radian Nyi Sukmasari/Nurvita Indarini)

Berita Terkait