Janice Marturano, pendiri Institute for Mindful Leadership di New York, Amerika Serikat mengatakan bahwa semakin banyak masyarakat perkotaan yang menjalani meditasi tanpa embel-embel agama dan yoga. Dengan meditasi, masyarakat perkotaan yang rentan stres karena berbagai hal dapat merasa lebih tenang.
"Di kota, Anda menemui banyak faktor yang dapat menyebabkan stres. Mulai dari pekerjaan, bos yang tak ramah hingga macet yang terjadi hampir tiap hari. Meditasi dapat menjadi jendela Anda untuk melepas dan membiarkan udara segar masuk ke dalam pikiran," tutur Marturano, dikutip dari LA Times, Rabu (29/4/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meditasi khusus masyarakat perkotaan menurut Marturano tidaklah sulit. Anda hanya perlu mematikan gadget dan duduk sila berdiam diri selama 10-15 menit. Biarkan pikiran Anda bebas serta buat diri merasa tenang dan nyaman.
Olivia Rosewood, ibu sekaligus guru sekolah di salah satu sekolah dasar di Manhattan, mengaku meditasi membantu sakit kepala yang ia rasakan. Dengan meditasi, stres yang muncul karena harus mengasuh anak dan mendidik puluhan anak lainnya lumayan teratasi.
"Sakit kepalaku kini sudah hilang. Aku melakukan meditasi di pagi dan sore hari, sebelum dan sesudah kelas selesai. Meditasi membantu diriku lebih sabar dan memberikan yang terbaik bagi sekolah dan keluarga," paparnya.
Jason Garner, pebisnis yang masuk dalam daftar 40 orang terkaya di Amerika Serikat menceritakan pengalamannya melakukan meditasi lewat buku. Tumbuh dan besar mengidolakan grup musik band The Beatles, Jason pun sempat mengikuti sang idola pergi ke India.
"The Beatles pergi ke India untuk mencari ketenangan, dan mereka terbukti menjadi lebih kreatif. Apa yang kulalui setiap hari membuat pikiranku seakan-akan ingin meledak. Meditasi membantuku mengatasi bom waktu yang bisa saja meledak kapan saja," papar Garner.
Baca juga: Ritual Simpel di Pagi Hari untuk Hindari Bad Mood dan Stres Seharian (Muhamad Reza Sulaiman/AN Uyung Pramudiarja)











































