"Fokus Nusantara Sehat memang untuk penguatan puskesmas di daerah terpencil dan perbatasan kepulauan. Sebab, data penyakit sekarang tidak hanya masalah gizi, anak, dan penyakit menular. Penyakit menular juga seperti diabetes, gagal ginjal, hipertensi juga ada di pedesaan, di daerah terpencil," tutur Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kemenkes RI Prof Dr dr Akmal Taher SpU(K).
Diharapkan, tindakan promotif dan preventif di Puskesmas daerah tidak hanya menyelesaikan penyakit infeksi tetapi juga bisa mengubah kebiasaan masyarakat terkait hidup bersih dan kesehatan lingkungan. Penguatan peran Puskesmas juga bisa didapat sebagi hasil kolaborasi tim nusantara sehat dengan tim yg sudah ada puskesmas tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keberhasilan yang ingin dicapai pastinya puskesmas bisa memberi pelayanan lebih baik dan teratur. Masyarakatnya yang dapat berubah juga penting, melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)," lanjut Prof Akmal di gedung BPPSDM Kesehatan, Jl Hang Jebat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (30/4/2015).
Untuk mencapai tujuan ini, tenaga kesehatan tim Nusantara Sehat diberi pembekalan salah satunya agar mereka memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mampu memberi kesadaran pada masyarakat. Sehingga timbul swadaya masyarakat untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.
"Tim harus bisa memberdayakan masyarakat. Diharapkan masyarakat bisa menolong dirinya sendiri agar terhindar dari sakit," kata Prof Akmal.
Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Kemitraan dan Pelayanan Kesehatan Primer Diah Saminarsih mengatakan 143 tenaga kesehatan tim nusantara sehat akan dilepas pada tanggal 4 Mei oleh Presiden Joko Widodo. Sebelumnya, memang ada 144 tenaga kesehatan yang mengikuti pembekalan di Ciloto Jawa Barat satu bulan lalu. Tetapi, satu orang kembali ke daerahnya karena ibundanya meninggal dunia.
Baca juga: Penelitian Ini Sebut Masih Ada Warga yang Keluhkan Pelayanan di Puskesmas (Radian Nyi Sukmasari/AN Uyung Pramudiarja)











































