Sebelumnya para ilmuwan telah menduga bahwa seseorang masih bisa menularkan Ebola hingga 3 bulan setelah dinyatakan sembuh. Namun sebuah kasus di Afrika Barat membuktikan bahwa risiko penularan melalui hubungann seks masih bisa terjadi hingga 5 bulan sesudahnya.
Sebuah laporan yang dipublikasikan akhir pekan lalu menyebutkan, wanita 44 tahun asal Liberia meninggal akibat terserang Ebola pada Maret 2015. Beberapa pekan sebelumnya, ia melakukan hubungan seks dengan pria 46 tahun yang pada September 2014 mengalami gejala mirip Ebola.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang wanita lain yang juga tidur dengan pria tersebut pada kisaran waktu yang sama juga diperiksa, namun hasilnya negatif Ebola.
Virus Ebola menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh pasien, terutama darahnya. Begitu dinyatakan sembuh, pasien tidak akan menularkan virus mematikan itu lagi, kecuali jika masih ada virus yang tertinggal di cairan semen.
Investigasi terhadap beberapa kasus Ebola di Liberia, Guinea, dan Sierra Leone menunjukkan adanya penularan dari penyintas atau mantan pasien. Namun Center for Disease Control (CDC) menyebut, kasus tersebut belum terkonfirmasi.
Sulit memastikan bahwa satu-satunya jalur penularan pada kasus-kasus tersebut adalah hubungan seks. Namun dalam laporannya, CDC menyarankan untuk menghindari hubungan seks tanpa pengaman.
Baca juga: Peneliti Kembangkan Vaksin yang Disebut Berpeluang Lawan Virus Ebola
"Sampai informasi lebih lanjut diketahui, kontak dengan semen dari pria penyintas harus dihindari. Jika pria tersebut berhubungan seks, kondom harus digunakan dengan benar dan konsisten setiap waktu," tulis CDC, dikutip dari Sciencetimes, Minggu (3/5/2015). (AN Uyung Pramudiarja/AN Uyung Pramudiarja)











































