Ngantuk Berat? Sebaiknya Ibu Tidak Susui si Kecil Sambil Tiduran Ya

Cegah Kematian Bayi Mendadak

Ngantuk Berat? Sebaiknya Ibu Tidak Susui si Kecil Sambil Tiduran Ya

Nurvita Indarini - detikHealth
Senin, 04 Mei 2015 13:33 WIB
Ngantuk Berat? Sebaiknya Ibu Tidak Susui si Kecil Sambil Tiduran Ya
Jakarta - Wajar jika ibu yang baru saja melahirkan pasti didera rasa lelah fisik. Bagaimana tidak, menjalani proses melahirkan yang tidak bisa dibilang mudah, apalagi memakan waktu lama, pastilah energi begitu terkuras. Namun ibu yang baru melahirkan tidak disarankan menyusui bayinya dengan posisi tiduran untuk menghindari sudden infant death syndrome (SIDS).

"Kalau sudah ngantuk dan lelah, siapa saja bisa tidak sadar dengan kondisinya. Maka itu saya tidak menyarankan ibu yang baru melahirkan menyusui bayinya yang baru lahir dengan posisi tiduran, jika si ibu sudah ngantuk berat. Kalau wajah bayi tertimpa payudara, maka dia yang masih kecil ini akan kesulitan napas," tutur dr Melisa Anggaeni, MBiomed, SpA, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Senin (4/5/2015).

Demi kesuksesan pemberian ASI, orang-orang sekitar khususnya suami perlu memberi dukungan. Misalnya adalah dengan membiarkan ibu istirahat sejenak, paling tidaki bisa tidur selama tiga jam terlebih dahulu. Nah, pada saat bayi menangis maka bisa diberi ASI yang telah diperah sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Bayi Tak Disarankan Tidur di Ranjang yang Terlalu Empuk, Ini Risikonya

"Istirahat kurang tentu ibu lelah dan mengantuk. Jangan menyusui sambil tiduran atau tidur miring. Sebaiknya dalam posisi duduk, jadi bayinya dipangku. Dikasih bantal untuk menyangga badan bayi. Suami bisa ikut menemani," tegas dr Melisa.

Menurut dr Melisa, biasanya seorang ibu yang pertama kali punya anak masih sulit untuk mengatur ritme istirahat dan mengasuh si kecil. Karena itu, bantuan dari keluarga dekat sangat penting. Sebaiknya jika sudah sangat lelah, maka ibu menginformasikan kondisinya.

"ASI eksklusif itu perlu dukungan keluarga, bukan tanggung jawab ibu sendiri. Dukungan suami sangat penting. Makanya ibu diberi waktu istirahat. Ingatkan ibu untuk memompa ASI di waktu luangnya. Nah di malam hari saat bayi menangis karena haus, 1-2 kali minum ayah bisa memberikan ASI perah dengan menggunakan sendok atau gelas. Jadi ibu bisa istirahat," saran dr Melisa yang berpraktik di RS Siloam Lippo Cikarang ini.

Pada saat usai melahirkan, umumnya badan seorang ibu menjadi lebih besar ketimbang sebelum hamil. Di saat yang sama, si kecil juga masih begitu rapuh. Dia belum bisa menghindarkan kepalanya dari sesuatu yang menimpanya. "Nggak sampai tertimpa badan ibu, tertutup payudara saja akan membuat bayi tidak bisa bernapas. Ketimbang risiko besar yang dihadapi, sebaiknya tidak menyusui sambil tiduran ya," lanjut dr Melisa.

Baca juga: Hati-hati, Punya Anak Laki-laki Bikin Ibu Lebih Rentan Gangguan Jantung

(Nurvita Indarini/AN Uyung Pramudiarja)

Berita Terkait