Ilmuwan Kembangkan Viagra untuk Mencegah Penyebaran Malaria

Ilmuwan Kembangkan Viagra untuk Mencegah Penyebaran Malaria

- detikHealth
Kamis, 14 Mei 2015 14:01 WIB
Ilmuwan Kembangkan Viagra untuk Mencegah Penyebaran Malaria
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - 'Pil biru' atau Viagra ternyata tidak hanya bisa menjadi obat impotensi. Ilmuwan Perancis dan Inggris kini tengah berkolaborasi untuk meneliti Viagra dan menemukan bahwa obat tersebut dapat menghentikan penyebaran parasit yang menyebabkan malaria.

Ketika manusia digigit nyamuk yang terinfeksi, parasit Plasmodium falciparum masuk ke dalam aliran darah. Parasit ini kemudian mengambil tempat tinggal dalam sel darah merah. Ketika nyamuk yang tidak terinfeksi kemudian menggigit pengidap malaria, nyamuk akan terinfeksi parasit dan menyebarkan penyakit.

Baca juga: Beli Pil Biru Lewat Internet, Pria Ini Malah Keracunan Arsenik

Para peneliti mencatat bahwa ketika seorang individu yang terinfeksi malaria menggunakan sildenafil (Viagra), obat tersebut menyebabkan parasit dalam sel-sel darah merah menjadi 'kaku'. Hal ini memengaruhi sel menjadi kurang fleksibel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sel-sel darah merah yang kaku tersebut besar kemungkinan akan terjebak dalam saringan darah tubuh atau limpa yang kemudian dikeluarkan dari tubuh. Meskipun seseorang terinfeksi malaria, sel-sel darah yang terinfeksi parasit itu dikeluarkan dari tubuh sebelum dapat ditularkan ke nyamuk lain.

"Strategi ini membuka jalan baru untuk merancang cara menghentikan penyebaran malaria ke manusia," ucap pemimpin penelitian ini, Ghania Ramdani, yang dikutip dari Medical Daily pada Kamis (14/5/2015).

Sebelum Viagra diberikan kepada pasien malaria, obat aktif tersebut akan dimodifikasi untuk membantu mencegah efek ereksi obat. Para ahli percaya bahwa Viagra bisa mengontrol kasus malaria dan melindungi populasi dari penyakit malaria.

Malaria adalah kondisi serius dan kadang-kadang fatal. Centers for Disease Control and Prevention memperkirakan bahwa di seluruh dunia ada sekitar 198 juta kasus malaria setiap tahun dan 500.000 kematian. Kondisi ini menyebabkan demam, menggigil, sakit kepala, tubuh berkeringat, mual, dan muntah.

Baca juga: Menunggu Izin, Vaksin Malaria Pertama di Dunia Siap Digunakan


(ajg/up)

Berita Terkait