Pakar kesehatan kulit dari Columbia University Medical Center, Donald Belsito, menjelaskan bahwa kutu betah berlama-lama di kain. Terutama di kain yang masih baru dan belum pernah dicuci sebelumnya. Oleh sebab itu, ia menuturkan bahwa mencuci pakaian baru sebelum digunakan (jika perlu dua kali dicuci) dianggap sebagai sesuatu yang wajib.
Pernahkah Anda mengalami kulit yang menjadi gatal dan kemerahan setelah memakai pakaian baru yang sebelumnya tak dicuci? Menurut Belsito, ada dua penyebab utama pemicu alergi yang mungkin dimiliki oleh pakaian baru yakni zat pewarna dan resin formaldehida.
Kebanyakan tekstil sintetis diwarnai dengan zat pewarna, yang kemungkinan besar dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit. Reaksi ini umumnya berupa kulit merah dan gatal.
Baca juga: Malas Ganti Seprai Plus Kamar yang Lembab Bisa Picu Sick Bed Syndrome
"Terutama di area kulit di mana sering terjadi gesekan dengan pakaian atau di area kulit yang mudah berkeringat seperti pinggang, leher, paha dan di sekitar ketiak," tutur Belsito, seperti dikutip dari Wall Street Journal, Jumat (22/5/2015).
Selain zat pewarna, Anda juga perlu memikirkan kembali berapa banyak kutu, bakteri atau kuman yang mungkin hidup di pakaian baru tersebut. Umumnya kuman atau bakteri ini muncul mulai dari pabrik hingga di toko, di mana biasanya beberapa orang menyentuh atau mungkin mencobanya di ruang pas.
"Saya selalu menganjurkan pada pasien saya untuk mencuci pakaian baru sebelum digunakan, baik untuk diri mereka sendiri atau untuk orang lain. Setidaknya bilas dua kali sampai benar-benar bersih," papar Belsito.
Baca juga: Agar Berfungsi Maksimal, Bra Disarankan Dicuci 10 Hari Sekali
(Ajeng Anastasia Kinanti/AN Uyung Pramudiarja)











































