Para peneliti dari Karolinska Institute, Swedia mengungkap bahwa lalu lintas yang padat berhubungan dengan berat badan yang lebih tinggi pada orang-orang yang tinggal di lingkungan tersebut. Hasil analisis menyebut bisingnya suara kendaraan sebagai penyebab.
Dari data yang dikumpulkan, orang-orang yang tinggal di daerah dengan lalu lintas padat serta bising punya risiko 25 persen lebih tinggi untuk mengalami obesitas sentral. Kondisi yang berhubungan dengan sindrom metabolik ini ditandai dengan kegemukan yang terkonsentrasi di sekitar pinggang dan perut.
Baca juga: Terjebak Macet Tiap Hari, Bisa-bisa Malah Ngantukan
Makin bising suara lalu lintas, makin besar kemungkinan mengalami penumpukan lemak di perut. Sumber kebisingan bisa berasal dari lalu lintas, pesawat udara, atau kereta api. Jika 2 dari sumber kebisingan tersebut ada, maka peningkatan risikonya mencapai 50 persen.
Obesitas sentral antara lain ditandai dengan lingkar pinggang yang besar, yakni lebih dari 100 cm pada laki-laki dan lebih dari 80 cm pada perempuan. Dikutip dari Dailymail, Selasa (26/5/2015), orang-orang dengan kondisi ini punya risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kardiovaskular, seperti stroke dan serangan jantung.
Dalam penelitian yang dimuat di British Medical Journal ini, para ilmuwan melibatkan 5.075 orang dewasa. Temuan yang tak kalah penting dari penelitian ini adalah bahwa setiap kenaikan 5 desibel pada tingkat kebisingan, lingkar pinggang naik rata-rata 0,25 cm.
Baca juga: Duh Pegalnya Berdiri Berdesakan Berjam-jam Akibat Macet
(AN Uyung Pramudiarja/AN Uyung Pramudiarja)











































