Gelombang Panas Pakistan Mengganas, Lebih dari 700 Orang Tewas

Gelombang Panas Pakistan Mengganas, Lebih dari 700 Orang Tewas

Nita Sari - detikHealth
Rabu, 24 Jun 2015 18:35 WIB
Gelombang Panas Pakistan Mengganas, Lebih dari 700 Orang Tewas
ilustrasi: Thinkstock
Karachi - Korban tewas dari gelombang panas di Provinsi Sindh, Pakistan telah menewaskan lebih dari 700 orang. Pemerintah menyebut setidaknya terdapat 744 orang meninggal di Karachi dan 38 di daerah lain. Hal ini menyebabkan pemerintah mendapatkan banyak protes dan kemarahan dari masyarakat.

Edhi Welfare Organisation mengatakan bahwa kamar mayat telah menampung ratusan korban dan sekarang kapasitasnya telah penuh. Pemerintah dikritik karena tidak melakukan tindakan yang cukup untuk menangani krisis tersebut. "Lebih dari 400 mayat yang diterima di dua kamar mayat dalam waktu tiga hari. Kamar mayat telah mencapai kapasitasnya," ucap Anwar Kazmi, juru bicara Edhi seperti dikutip dari BBC News pada Rabu (24/6/2015).

Pada Rabu temperatur mencapai 45 derajat celcius. Hal ini menyebabkan heatsroke yang membutuhkan bantuan medis profesional dan jika tidak ditangani dengan segera maka dapat memperkecil harapan hidup. "Terdapat 612 orang meninggal di rumah sakit pemerintah di Karachi dan terdapat 80 yang meninggal di rumah sakit swasta," ucap Saeed Mangnejo, Sekretaris Kesehatan provinsi Sindh. Kebanyakan korban adalah orang lanjut usia yang berasal dari keluarga kurang mampu. Ribuan orang tengah dirawat dan beberapa berada dalam kondisi serius.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Bahaya Gelombang Panas, 120 Orang di Pakistan Meninggal Kena Heatstroke

Cuaca panas adalah kondisi yang tidak biasa selama musim panas di Pakistan, tetapi pemutusan listrik berkepanjangan membuat kondisi menjadi lebih parah. Protes dan kemarahan terjadi di Karachi yang menyalahkan pemerintah dan K-Electric karena gagal mencegah kematian.

Pada Selasa, National Disaster Management Authority (NDMA) mengatakan telah menerima perintah dari Perdana Menteri Sharif untuk mengambil tindakan segera untuk menangani krisis. Nawaz juga telah menyebar tentara untuk membuat pusat heatstroke.

Harapan saat ini adalah hujan pre-monsun yang akan menyelamatkan jutaan orang dari gelombang panas. Namun hal tersebut tidak akan mengubah masalah kronis yakni infrastruktur yang tidak berfungsi dan tata kelola negara yang buruk.

Suhu yang panas mencapai 39 hingga 40 derajat celcius membuat otak menyampaikan ke otot untuk beristirahat sehingga membuat kelelahan. Pada suhu 40 hingga 41 derajat celcius, tubuh akan mulai mengalami penurunan, proses kimiawi dalam tubuh mulai terganggu, sel dalam tubuh memburuk, dan terdapat risiko kegagalan organ. Tubuh bahkan tidak dapat berkeringat karena aliran darah ke kulit berhenti, membuatnya menjadi dingin dan lembab.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan saat terkena gelombang panas antara lain mengenakan pakaian basah untuk menurunkan suhu tubuh, memegang air dingin, menempatkan kipas angin di depan jendela sehingga membawa udara lebih banyak dari luar, menggunakan pakaian yang longgar, mandi dengan air hangat, dan mengipas wajah ketimbang anggota tubuh lain.

Baca juga: Iklim Berubah, Kondisi Kesehatan Dunia Dikhawatirkan Mundur 50 Tahun (ajg/vit)

Berita Terkait